SuaraSumsel.id - Akhir pekan lalu, harga emas menguat di atas level terdorong pelemahan dolar AS. Penguatan sebesar 1 persen ke harga 1.800,26 dollar AS per ons, setelah jatuh pada level terendah pada 1 Desember pada pekan lalu.
Mengutip CNBC, Senin (8/2/2021), harga emas di pasar berjangka juga menguat sebesar 1,2 persen ke level 1.813 dolar AS per ons. Pelemahan dolar AS membuat harga emas murah bagi pemegang mata uang selain dolar AS.
Dewan Perwakilan Rakyat AS menyepakati persetujuan akhir pekan lalu mengenai besaran anggaran yang akan memungkinkan Demokrat mendorong paket bantuan Covid-19 senilai 1,9 triliun dolar AS melalui Kongres.
Sedangkan penuruan lapangan pekerjaan lebih dalam dari perkiraan sebelumnya.
Baca Juga:Ini Alasan Dokter Kecantikan Richard Lapor Kartika Putri ke Polda Sumsel
Emas dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi dan penurunan nilai mata uang, kemungkinan didorong oleh stimulus meluas.
Untuk minggu ini, emas turun 1,9 persen, penurunan terbesar sejak pekan yang berakhir 8 Januari, sebagian karena imbal hasil US Treasury yang lebih tinggi, karena mereka meningkatkan biaya kepemilikan emas batangan yang tidak memberikan imbal hasil.
"Saat investor mengalihkan fokus mereka ke prospek ekonomi AS dan melihat aset berisiko, emas mungkin melemah dalam jangka pendek, kata analis senior di FXTM Lukman Otunuga.
Harga perak di pasar spot naik 2,2 persen menjadi 26,87 dolar AS per ounce, tetapi turun sekitar 0,4 persen untuk minggu ini.
Harga telah merosot lebih dari 10 persen sejak mencapai puncak multi year ke level 30,03 dolar AS pada hari Senin, didorong oleh hiruk-pikuk investor ritel di saham GameStop.
Baca Juga:Isu Kudeta AHY, DPD Sumsel Sepakat Teken Dukungan Bermaterai
Harga logam lainnya Palladium naik 2,1 persen ke harga 2.330,04 dolar AS dan menuju minggu terbaiknya sejak November 2020. Platinum naik 2,2 persen menjadi 1.121.58 dolar AS dan berada di jalur minggu terbaik sejak Desember 2020
Sumber: Suara.com