SuaraSumsel.id - Di tengah angka fantastis Rp1,6 Miliar dan sorotan pada pelaku FN, ada sebuah kisah tragis tentang keputusasaan dan pengkhianatan.
Ini adalah cerita tentang Aipda Z, seorang polisi di Sumatera Selatan yang menjadi korban.
Ia tidak hanya kehilangan uang dalam jumlah besar, tetapi juga ditipu oleh seseorang yang seharusnya ia anggap "keluarga"—istri dari rekan seprofesinya.
Bayangkan berada di posisi Aipda Z. Karir yang telah ia bangun bertahun-tahun berada di ujung tanduk, dengan bayang-bayang sanksi PTDH (Pemberhentian Tidak Dengan Hormat) yang menakutkan.
Di tengah kegelapan itu, datanglah FN, menawarkan cahaya di ujung terowongan.
Bagi Aipda Z, tawaran FN mungkin terdengar seperti jawaban atas doanya.
Ia datang dari lingkungan yang sama, seorang istri polisi yang semestinya bisa dipercaya.
Dengan janji bisa "mengurus" kasusnya, FN berhasil memancing Aipda Z untuk menyerahkan uang yang tak sedikit, menguras tabungan dan mungkin memaksanya berutang.
Harapannya untuk menyelamatkan seragam dan kehormatannya ia gantungkan pada FN.
Baca Juga: Oknum Bhayangkari di Sumsel Peras Rp1,6 Miliar, Janjikan Bebas PTDH dan Lulus Bintara
"Sangat mudah untuk menghakimi korban, tetapi kita harus memahami tekanan psikologis yang ia hadapi. Ancaman kehilangan pekerjaan adalah salah satu stresor terbesar dalam hidup," ujar seorang psikolog sosial.
Yang membuat kasus ini begitu menyakitkan bagi Aipda Z adalah sumber penipuannya. Ia tidak ditipu oleh orang asing, melainkan oleh "Ibu Bhayangkari," seseorang dari komunitasnya sendiri. Ini adalah pengkhianatan berlapis yang tidak hanya merugikan secara finansial tetapi juga menghancurkan rasa percaya.
Kini, Aipda Z harus menghadapi kenyataan pahit: uangnya lenyap, dan ancaman PTDH masih nyata.
Sementara FN menjadi tersangka, Aipda Z harus berjuang memulihkan tidak hanya kerugian materi, tetapi juga mental dan reputasinya.
Kisahnya menjadi pengingat pedih bahwa di saat paling rentan, bahaya bisa datang dari tempat yang paling tak terduga.
Jika berada di posisi korban yang putus asa, apakah Anda bisa memahami mengapa mereka mudah percaya pada janji calo?
Tag
Berita Terkait
-
Oknum Bhayangkari di Sumsel Peras Rp1,6 Miliar, Janjikan Bebas PTDH dan Lulus Bintara
-
Tol Palembang-Betung Terancam Ditutup? Polda Sumsel Beri Evaluasi
-
Willie Salim Bakal Diperiksa Polisi, Kontroversi Tragedi Rendang Hilang di BKB Makin Panas
-
Laporan terhadap Willie Salim Diproses, Polda Sumsel Periksa Saksi Selama 12 Jam
-
Terungkap, Jejak Digital Anggota Brimob Polda Sumsel di Balik Sabung Ayam Maut Way Kanan
Terpopuler
- Bak Bumi dan Langit, Adu Isi Garasi Menkeu Baru Purbaya Yudhi vs Eks Sri Mulyani
- Kata-kata Elkan Baggott Jelang Timnas Indonesia vs Lebanon Usai Bantai Taiwan 6-0
- Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Dicopot
- Mahfud MD Terkejut dengan Pencopotan BG dalam Reshuffle Kabinet Prabowo
- Prabowo Disebut Reshuffle Kabinet Sore Ini! Ganti 4 Menteri, Menhan Rangkap Menkopolhukam
Pilihan
-
3 Kontroversi Purbaya Yudhi Sadewa di Tengah Jabatan Baru sebagai Menteri
-
Indonesia di Ujung Tanduk, Negara Keturunan Jawa Malah Berpeluang Lolos ke Piala Dunia 2026
-
5 Rekomendasi HP Murah Rp 1 Jutaan Memori 256 GB, Terbaru September 2025
-
IHSG Jeblok Hingga 1 Persen di Sesi I Perdagangan Selasa Setelah Sertijab Menteri Keuangan
-
19 Tewas di Aksi Demo Anti Korupsi, Eks Persija Jakarta: Pemerintah Pembunuh!
Terkini
-
Rp850 Juta Raib! Mantan Balon Bupati Muara Enim Tertipu Rekan Politiknya Sendiri
-
Awal Pekan Seru dengan 10 Link Dana Kaget DANA: Klaim Saldo Rp500 Ribu Lewat HP
-
Benarkah Gaji DPRD Kota Palembang Setara UMR? Ini Rinciannya
-
Era Cashless! BRI Bukukan Lonjakan Transaksi Merchant Rp105,5 Triliun, Naik 27,2% YoY
-
Catat! Pasar Murah Palembang Mulai 9 September, Cek Jadwal dan Lokasinya di Sini