SuaraSumsel.id - Kontroversi konten memasak rendang di Benteng Kuto Besak (BKB), Kota Palembang, yang dibuat oleh selebgram Willie Salim kini memasuki babak baru.
Polda Sumatera Selatan (Sumsel) resmi melimpahkan laporan masyarakat terkait kasus ini ke Polrestabes Palembang untuk ditindaklanjuti lebih lanjut.
Kapolda Sumsel, Irjen Pol Andi Rian R. Djajadi, mengonfirmasi bahwa pihaknya telah menerima tiga laporan polisi terkait konten tersebut.
Laporan itu diajukan oleh dua pihak dari Advokat Ryan Gumay Lawfirm dan Agung Wijaya, serta seorang kreator konten asal Palembang bernama Rondoot.
Baca Juga: Mudik Asyik BUMN 2025: BRI Palembang Berangkatkan 250 Pemudik
"Semua laporan akan disatukan dan ditangani oleh Polrestabes Palembang karena lokasi kejadian berada dalam wilayah hukum mereka," ujar Irjen Pol Andi Rian di Palembang, Kamis (28/3).
Pemeriksaan Saksi Berlangsung 12 Jam, Bukti Terus Dikumpulkan
Pihak kepolisian telah mulai mengumpulkan keterangan dari pihak pelapor. Kasubdit V Siber Ditreskrimsus Polda Sumsel, AKBP Dwi Utomo, menyatakan bahwa pihaknya telah memeriksa satu pelapor dan tiga saksi selama hampir 12 jam, mulai pukul 15.30 WIB hingga 03.30 WIB pada Selasa (25/3).
"Kami masih mendalami keterangan saksi sebelum mengambil langkah berikutnya, termasuk kemungkinan pemanggilan terlapor," kata AKBP Dwi Utomo di Palembang, Rabu (26/3).
Menurutnya, sebelum Willie Salim dipanggil untuk dimintai keterangan, penyidik perlu memastikan bahwa bukti dan keterangan saksi telah cukup kuat.
Baca Juga: Jadwal Imsakiyah 27 Maret 2025 untuk Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
Konten "Tragedi Rendang Hilang" Picu Kontroversi
Kasus ini bermula dari video yang diunggah oleh Willie Salim dengan judul "Tragedi Rendang Hilang". Dalam konten tersebut, Willie memasak rendang di kawasan Benteng Kuto Besak (BKB), namun narasi yang digunakan dalam video memicu polemik.
Banyak yang menilai bahwa konten tersebut seolah menggambarkan warga Palembang mengambil rendang yang telah dimasak tanpa izin, sehingga dianggap bisa mencoreng citra masyarakat setempat.
Kritikan terhadap konten ini pun berkembang di media sosial, dengan sebagian pihak menyebut bahwa konten kreator harus lebih sensitif terhadap budaya dan tradisi lokal.
Langkah Selanjutnya: Menunggu Pemanggilan Willie Salim
Setelah pelimpahan laporan ke Polrestabes Palembang, publik menantikan langkah berikutnya dari aparat kepolisian.
- 1
- 2
Berita Terkait
-
Mudik Asyik BUMN 2025: BRI Palembang Berangkatkan 250 Pemudik
-
Jadwal Imsakiyah 27 Maret 2025 untuk Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir
-
Laporan terhadap Willie Salim Diproses, Polda Sumsel Periksa Saksi Selama 12 Jam
-
Jadwal Imsak Kota Palembang, Banyuasin, dan Ogan Ilir pada 25 Maret 2025
-
Aksi Mahasiswa di Sumsel: DPRD Janji Teruskan Tuntutan ke Pemerintah Pusat
Tag
Terpopuler
- Istri Menteri UMKM Bukan Pejabat, Diduga Seenaknya Minta Fasilitas Negara untuk Tur Eropa
- 7 Rekomendasi Mobil Bekas MPV 1500cc: Usia 5 Tahun Ada yang Cuma Rp90 Jutaan
- 5 Rekomendasi Pompa Air Terbaik yang Tidak Berisik dan Hemat Listrik
- Diperiksa KPK atas Kasus Korupsi, Berapa Harga Umrah dan Haji di Travel Ustaz Khalid Basalamah?
- 5 AC Portable Mini untuk Kamar Harga Rp300 Ribuan: Lebih Simple, Dinginnya Nampol!
Pilihan
-
Aura Farming Anak Coki Viral, Pacu Jalur Kuansing Diklaim Berasal dari Malaysia
-
Breaking News! Markas Persija Jakarta Umumkan Kehadiran Jordi Amat
-
Investor Ditagih Rp1,8 Miliar, Ajaib Sekuritas Ajak 'Damai' Tapi Ditolak
-
BLT Rp600 Ribu 'Kentang', Ekonomi Sulit Terbang
-
Usai Terganjal Kasus, Apakah Ajaib Sekuritas Aman Buat Investor?
Terkini
-
5 Desain Rumah Minimalis dengan Rooftop yang Stylish dan Fungsional
-
5 Rekomendasi Desain Taman Depan Rumah Subsidi yang Estetis dan Hemat
-
STOP KREDIT! Ini Cara Beli Mobil Pertama Tanpa Riba dan Utang
-
Daftar 10 Link DANA Kaget Terbaru 4 Juli 2025, Cari Cuan Tetap Waspada Penipuan Saldo Digital!
-
Hemat Jutaan! Ini Dia Trik Jitu Bangun Rumah Tipe 36 dari Nol Tanpa Ngutang!