Kasus tragis yang menimpa SY bukan hanya menyisakan luka bagi dirinya, tapi juga menjadi catatan penting betapa lemahnya perlindungan bagi korban KDRT, khususnya dalam hal jaminan pengobatan.
Luka yang diakibatkan oleh kekerasan seharusnya mendapat perhatian serius, termasuk dari aspek pembiayaan kesehatan.
Suami yang tega menyiramkan air keras tersebut hingga kini masih berkeliaran bebas.
Laporan resmi sudah diajukan SY ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polda Sumatera Selatan pada 22 November 2024 lalu.
Namun, proses hukum terhadap pelaku belum juga membuahkan hasil.
Pihak keluarga korban berharap ada keadilan bagi SY.
Selain ingin pelaku segera ditangkap dan diproses hukum, mereka juga berharap ada uluran tangan dari pemerintah atau pihak lain untuk membantu meringankan beban biaya pengobatan yang harus ditanggung korban.
Kini SY hanya bisa berharap keadilan ditegakkan dan pintu-pintu kebaikan terbuka untuk membantunya melunasi utang yang menjeratnya.
Luka fisik mungkin akan sulit pulih sepenuhnya, tetapi dukungan masyarakat dan perhatian pemerintah bisa menjadi obat penyemangat agar SY bisa kembali menjalani hidup dengan lebih baik.
Baca Juga: Minat Beli Emas di Palembang Melejit 5 Kali Lipat Usai Lebaran
Viral di media sosial
Kisah pilu yang dialami SY sontak memicu beragam reaksi dari netizen di media sosial.
Banyak warganet mengaku prihatin sekaligus terkejut dengan besarnya biaya pengobatan yang harus ditanggung korban. “Masya Allah,” tulis salah satu netizen sambil menyematkan emoji sedih.
Ada pula yang berkomentar, “Ya Allah kok banyak sekali sampai 400 juta,” menunjukkan rasa tidak percaya atas beban biaya tersebut.
Tak sedikit pula yang mendoakan agar SY dimudahkan urusannya. “Ya Allah, semoga dimudahkan semua urusan mbak ini,” tulis netizen lainnya.
Di tengah komentar prihatin, ada juga warganet yang menyuarakan harapan agar pemerintah, termasuk Gubernur Sumatera Selatan, turun tangan membantu korban. “Pak @hermanderu67, I love you full Bapak Gub guwe,” tulis salah satu akun dengan nada penuh harap agar pemerintah hadir meringankan beban SY.
Berita Terkait
-
Demi Harga Diri, Novi Dipenjara: Kisah Ibu 2 Anak Berjuang dari Tetangga Genit
-
Merasa Dilecehkan, IRT di Palembang Siram Air Keras ke Korban
-
Dibakar Saat Tidur, Santri di Palembang Alami Luka Bakar Serius di Tangan
-
Tidak Mirip Lesti Kejora, WCC: Wanita di Palembang Cenderung Tak Cabut Laporan KDRT
-
Rizky Billar: Suami Tersangka KDRT, Dua Malam di Kantor Polisi Lalu Dibebaskan
Terpopuler
- Selamat Tinggal Jay Idzes, Mohon Maaf Pintu Klub Sudah Ditutup
- Kisah Pilu Dokter THT Lulusan UI dan Singapura Tinggal di Kolong Jembatan Demak
- Resmi! Thijs Dallinga Pemain Termahal Timnas Indonesia 1 Detik Usai Naturalisasi
- Makin Menguat, Striker Cetak 3 Gol di Serie A Liga Italia Dinaturalisasi Bersama Mauro Zijlstra
- Geger Pantai Sanglen: Sultan Tawarkan Pesangon, Warga Bersikeras Pertahankan Lahan
Pilihan
-
Persija Jakarta Bisa Lampaui Persib di Super League 2025/2026? Eks MU Beri Tanggapan
-
Tiga Hari Merosot Tajam, Harga Saham BBCA Diramal Tembus Segini
-
Fungsi PPATK di Tengah Isu Pemblokiran Rekening 'Nganggur'
-
Fenomena Rojali & Rohana Bikin Heboh Ritel, Bos Unilever Santai
-
Harga Emas Antam Terjun Bebas Hari Ini
Terkini
-
Sepatu Sekolah ala Cewek Mamba Lagi Hits! Ini 5 Model Full Black yang Stylish dan Nyaman
-
Misteri Rumah Emas di OKI: HS Disasar BNN, Diduga Jaringan Narkoba Nusakambangan
-
Tren Sepatu Tipis Kembali! Kenapa Model Sepatu Plimsoll Kini Diincar Anak Muda 2025?
-
5 Rekomendasi Sepatu Adidas yang Cocok Dipadukan dengan Celana Jeans
-
Dari Dermawan Jadi Tersangka? Sosok HS Crazy Rich OKI yang Rumahnya Digerebek BNN