SuaraSumsel.id - Ikan Belida khas Sungai Musi Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) punya cara unik dalam berkembang biak. Saat masa reproduksi, ikan dengan nama latin Chitala Lopis membutuhkan waktu nan lama terhadap lawan jenisnya.
Hal itu disampaikan Peneliti senior Badan Riset & Inovasi Nasional (BRIN) Agus Priyadi. Menurut ia, telur ikan Belida juga memiliki waktu menetas nan berbeda dibandingkan telur ikan lainnya,
"Pada ikan biasanya, bisa menetas dalam waktu 24 jam khusus ikan belida, butuh waktu hingga tiga hari untuk jadi larva ikan," ujarnya.
Ikan Belida jenis Chitala Sp. pun sudah dilindungi dan mendapat perhatian serius pemerintah sejak 2018.
Baca Juga: Ada 4.921 Rekening Judi Online Dibekukan, Transaksi Terlarang Diberangus
Ikan ini dahulunya sering ditangkap untuk dikonsumsi oleh masyarakat dan diolah menjadi pempek atau kerupuk khas Palembang.
Sayangnya, saat ini populasinya semakin langka dan akhirnya masuk ke kategori punah secara Internasional sesuai rilis IUCN Redlist dan kategori hewan yang dilindungi secara Nasional pada Kepmen KP No.1 tahun 2021 & Peraturan Presiden No.34 tahun 2022.
Hal inilah yang melatarbelakangi berbagai elemen untuk turun tangan dan mengambil peran dalam rangka menyelamatkan endemik khas Paparan Sunda (Sundaland).
Melansir sejumlah sumber, Sundaland adalah suatu wilayah biogeografis di Asia Tenggara yang juga mengacu kepada sebuah daratan yang lebih luas yang pernah ada selama 2,6 juta tahun ketika permukaan air laut lebih rendah.
Salah satu perusahaan yang beroperasi di bantaran Sungai Musi di Palembang, tepatnya di Kecamatan Plaju, PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III turut mengambil tanggung jawab sosial dan lingkungan (TJSL) supaya Belida tetap lestari.
Baca Juga: Mendagri Tito Tegaskan Pj Kepala Daerah Harus Mundur 40 Hari Sebelum Pilkada
Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju Siti Rachmi Indahsari mengatakan Kilang Pertamina Plaju memiliki komitmen untuk mendukung keberlanjutan lingkungan hidup dan pelestarian keanekaragaman hayati. Terlebih, populasi ikan belida mengalami penurunan selama beberapa tahun terakhir.
Berita Terkait
-
Viral Momen Ibu-ibu di Palembang Protes, Antre Lama Cuma Dapat Rendang Dua Iris dari Richard Lee
-
Cara Ustaz Derry Sulaiman Jawab Salam Willie Salim Seorang Kristen, Banyak yang Kaget
-
Niat Bersihkan Nama Palembang, Acara Masak Besar Richard Lee Malah Ricuh?
-
Dokter Richard Lee Sumbang 1 Ton Ayam untuk Masak Besar di Palembang
-
Profil Sultan Palembang, Pemimpin Adat Tegas Haramkan Konten Willie Salim
Tag
Terpopuler
- Mudik Lebaran Berujung Petaka, Honda BR-V Terbakar Gara-Gara Ulang Iseng Bocah
- Persija Jakarta: Kalau Transfer Fee Oke, Rizky Ridho Mau Ya Silahkan
- 3 Pemain Liga Inggris yang Bisa Dinaturalisasi Timnas Indonesia untuk Lawan China dan Jepang
- Pemain Kelahiran Jakarta Ini Musim Depan Jadi Lawan Kevin Diks di Bundesliga?
- Infinix Hot 50 vs Redmi 13: Sama-sama Sejutaan Tapi Beda Performa Begini
Pilihan
-
Mees Hilgers Dituduh Pura-pura Cedera, Pengamat Pasang Badan
-
Anthony Elanga, Sang Mantan Hancurkan Manchester United
-
BREAKING NEWS! Daftar 23 Pemain Timnas Indonesia U-17 di Piala Asia U-17 2025
-
Terungkap! MisteriHilangnya Oksigen di Stadion GBK Saat Timnas Indonesia vs Bahrain
-
Tolak Timnas Indonesia, Pemain Keturunan Ini Bakal Setim dengan Cristiano Ronaldo
Terkini
-
Lebaran Aman Bertransaksi, BRI Cegah Penipuan dan Kejahatan Siber
-
Debat Paslon PSU Pilkada Empat Lawang Dipindah ke Palembang, Ada Apa?
-
Viral Bupati Pali Emosi Saat Sholat Id: Air PAM Mati, Rumah Pribadi Terdampak
-
7 Alasan Lebaran di Palembang Selalu Spesial dan Penuh Keunikan
-
Drama Rendang Willie Salim Memanas: Desak Ratu Dewa Minta Maaf ke Warga