Baca 10 detik
- Kuliner non-lokal seperti Padang dan Jawa menjadi bagian penting menu harian warga Palembang, meskipun identitas utama tetap pempek.
- Rumah makan Padang sangat merata penyebarannya di Palembang, sering menjadi pilihan makan siang praktis bagi para pekerja.
- Masakan Jawa umumnya hadir dalam warung rumahan di area permukiman, digemari karena rasa akrab serta harga yang terjangkau.
a. Skala kecil dan keluarga
b. Pelanggan tetap
c. Aktif sore hingga malam
Ini menunjukkan kuliner tersebut menjadi bagian dari keseharian warga, bukan sekadar kuliner wisata.
Kenapa Kuliner Jawa dan Padang Bertahan di Palembang?
Secara sosial dan ekonomi, jawabannya jelas:
1. Palembang adalah kota perantau
2. Selera warga adaptif terhadap rasa gurih & berbumbu
3. Cocok untuk konsumsi harian, bukan musiman
Karena itu, masakan Jawa dan Padang tidak menggantikan pempek, melainkan melengkapi pilihan makan warga Palembang.
Baca Juga:PI 10 Persen Jambi Merang Resmi Masuk, APBD Sumsel Kembali Bertumpu pada Migas?