-
Seorang siswa SMAN 1 Cimarga diduga ditampar dan ditendang kepala sekolahnya setelah ketahuan merokok.
-
Ibu korban melapor ke Polres Lebak karena menganggap tindakan kepala sekolah sebagai kekerasan.
-
Ratusan siswa melakukan aksi mogok belajar dan menuntut pergantian kepala sekolah.
SuaraSumsel.id - Suasana di SMAN 1 Cimarga, Kabupaten Lebak, mendadak mencekam. Ratusan siswa menolak masuk kelas setelah kabar seorang siswa kelas XII ditampar dan ditendang kepala sekolahnya menyebar luas di lingkungan sekolah.
Insiden bermula ketika siswa berinisial ILP (17) diketahui merokok di sekitar area sekolah. Aksi itu memicu emosi sang kepala sekolah, Dini Fitria, yang kemudian diduga melakukan tindakan fisik terhadap ILP.
“Saya datang ke Polres Lebak untuk melaporkan kepala sekolah SMAN 1 Cimarga yang sudah melakukan kekerasan kepada anak saya,” ujar Tri Indah Alesti, ibu korban, dengan suara bergetar.
Sementara itu, Dini Fitria tidak membantah adanya kontak fisik, namun menegaskan tindakannya bersifat spontan. “Saya spontan menegur, bahkan sempat memukul pelan karena menahan emosi. Tapi saya tegaskan, tidak ada pemukulan keras,” ujarnya menjelaskan.
Baca Juga:Batching Plant WSBP Pangkalan Balai Betung Dukung Distribusi dan Konektivitas Transportasi Sumsel
Kasus ini langsung menyulut reaksi besar di kalangan siswa. Sekitar 630 pelajar melakukan aksi mogok belajar pada Senin (13/10/2025) sebagai bentuk protes dan solidaritas terhadap teman mereka. Mereka menuntut klarifikasi terbuka dan pergantian kepala sekolah.
Kegiatan belajar sempat lumpuh hampir seharian. Meski pihak sekolah menyebut situasi kini berangsur kondusif, api kekecewaan para siswa belum sepenuhnya padam.
Apakah tindakan kepala sekolah ini bisa dibenarkan sebagai bentuk disiplin, atau sudah melampaui batas?