-
Seorang ASN bernama Bobby Asia menyamar menjadi jaksa dan mendatangi Kejari serta Kodim OKI.
-
Aksi penyamaran itu terbongkar setelah petugas memverifikasi dan tidak menemukan namanya di data Kejagung.
-
Bobby mengaku tidak berniat menipu dan hanya ingin mendapat perhatian serta kepercayaan dari pejabat daerah.
SuaraSumsel.id - Warga Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) dikejutkan oleh sosok pria misterius berseragam kejaksaan lengkap yang datang ke Kejari dan Kodim. Dengan penuh percaya diri, ia memperkenalkan diri sebagai jaksa intelijen dari Kejaksaan Agung, bahkan sempat meminta pengawalan aparat karena mengaku hendak menemui Bupati.
Namun, di balik seragam gagah dan tutur sopan itu, tersimpan kenyataan pahit yakni ia bukan jaksa sungguhan. Pria tersebut belakangan diketahui bernama Bobby Asia, seorang ASN di Dinas Pengendalian Penduduk dan KB asal Bandar Lampung.
Ia datang ke OKI seorang diri, mengenakan seragam jaksa lengkap dengan tanda pangkat melati dua di pundak, lalu mengaku sedang bertugas.
Kedatangannya awalnya tak menimbulkan kecurigaan. Ia bahkan sempat berbincang dengan petugas Kejari OKI, menyampaikan keinginannya bertemu dengan Bupati setempat untuk urusan “penting”.
Baca Juga:Persahabatan Berujung Maut: Dendam Hinaan Bikin Pria di OKI Tega Tembak Mati Sahabat Sendiri
Namun, saat aparat mencoba melakukan verifikasi ke Kejagung, hasilnya mengejutkan jika nama Bobby Asia tidak tercatat sebagai pegawai kejaksaan.
Tim Kejari OKI segera berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan Kodim. Beberapa jam kemudian, pria itu diamankan di sebuah rumah makan. Saat diperiksa, Bobby terlihat tenang, namun matanya sayu.
Ia hanya mengatakan, “Saya ingin menyampaikan sesuatu yang penting.”
Kasus ini memang membuat heboh, tapi di baliknya tersimpan sisi lain yang lebih manusiawi. Dari hasil pemeriksaan awal, Bobby mengaku tidak punya niat menipu atau mencuri. Ia hanya ingin “mendapatkan perhatian dan kepercayaan” agar bisa menyampaikan pesan pribadinya kepada pejabat daerah.
Sumber internal menyebutkan, Bobby dikenal sebagai sosok pekerja keras namun pendiam. Ia kerap merasa tidak didengar di lingkungan kerjanya, dan memilih cara yang salah untuk menunjukkan eksistensinya.
Baca Juga:63 Murid SD Keracunan Usai Santap MBG di OKI, Ini Fakta dan Respons Pemerintah
“Dia bukan penjahat, tapi orang yang sedang mencari pengakuan,” ujar salah satu aparat yang ikut menangani kasus ini dengan nada iba.
Kini, Bobby menjalani pemeriksaan lanjutan untuk memastikan kondisi mental dan motif sesungguhnya. Polisi juga memastikan, kasus ini akan ditangani dengan hati-hati agar tak hanya berakhir dengan hukuman, tetapi juga pemahaman terhadap kondisi psikologis pelaku.
Kasus “jaksa gadungan” ini menjadi pengingat bahwa keinginan untuk dihormati kadang bisa menuntun seseorang pada jalan keliru. Di balik tindakan nekat, sering tersembunyi luka batin yang tidak terlihat — perasaan rendah diri, rasa kecewa, atau keinginan diakui.
Dan mungkin, di balik seragam palsu itu, ada seseorang yang hanya ingin didengar.