SuaraSumsel.id - Pembangunan infrastruktur konektivitas di Sumatera Selatan menjadi salah satu prioritas pemerintah dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi wilayah. Proyek strategis seperti Jalan Tol Palembang–Betung diharapkan dapat meningkatkan mobilitas masyarakat, memperlancar arus logistik, dan memperkuat distribusi barang maupun jasa antarwilayah.
Tol Palembang–Betung sendiri merupakan bagian dari jaringan Tol Trans Sumatera yang menghubungkan berbagai kota penting di Pulau Sumatra. Seksi 3 dari tol ini tengah digarap dengan melibatkan sejumlah kontraktor utama. Di balik pembangunan tersebut, salah satu faktor penting yang mendukung keberhasilan adalah ketersediaan material konstruksi, terutama beton readymix.
Batching Plant Pangkalan Balai Betung: Penopang Suplai Material
Untuk menjamin kelancaran distribusi material, PT Waskita Beton Precast Tbk (WSBP) menghadirkan Batching Plant WSBP Pangkalan Balai Betung (PBB). Berlokasi di Kecamatan Betung, Kabupaten Banyuasin, fasilitas ini berdiri di atas lahan seluas kurang lebih 14.000 m² dengan kapasitas produksi mencapai 7.392 m³ per tahun.
Baca Juga:Selamat Tinggal Karet dan Sawit? Ini 5 'Harta Karun' Ekonomi Baru Sumsel di 2026
Batching plant ini memproduksi berbagai mutu beton, seperti kelas P slump maks 5, kelas B slump 10, kelas C slump 10, hingga kelas E slump 10. Dengan spesifikasi tersebut, suplai Beton Readymix dapat memenuhi standar kebutuhan konstruksi skala besar, termasuk proyek jalan tol.
Selain itu, Batching Plant WSBP PBB memiliki area jangkauan distribusi hingga radius ±20 km. Cakupan ini sangat strategis karena mencakup langsung koridor pembangunan jalan tol Palembang–Betung, khususnya pada Seksi 2 dan Seksi 3 yang dikerjakan oleh PT Waskita Karya (Persero) Tbk serta PT Hutama Karya Infrastruktur.
Dengan keberadaan fasilitas ini, risiko keterlambatan akibat kekurangan material dapat ditekan. Aliran distribusi beton ke lokasi proyek juga lebih efisien karena jarak antara plant dan area konstruksi relatif dekat.
Kehadiran batching plant tidak hanya memperlancar pembangunan, tetapi juga memberikan dampak positif bagi masyarakat. Infrastruktur transportasi yang lebih baik akan mempercepat waktu tempuh, menekan biaya logistik, dan memperluas akses perdagangan.
Menurut Direktur Operasi WSBP, Itung Prasaja, perusahaan memiliki misi lebih dari sekadar menyediakan material konstruksi. WSBP ingin menjadi bagian dari pemerataan pembangunan nasional, memastikan setiap proyek infrastruktur yang mereka dukung memberi dampak positif yang luas bagi masyarakat.
Baca Juga:Istri Brimob Polda Sumsel Ngamuk, Bongkar Borok Suami: Ada Video Syur dengan 5 Wanita
“Setiap tiang dan pondasi yang kami kerjakan adalah investasi bagi masa depan Indonesia yang lebih merata dan maju. WSBP ingin menjadi bagian dari pemerataan pembangunan nasional, memastikan setiap proyek infrastruktur yang mereka dukung memberi dampak positif yang luas bagi masyarakat,” paparnya.
Dengan kolaborasi antara penyedia material, kontraktor, dan pemerintah, pembangunan infrastruktur konektivitas di Sumatera Selatan dapat berjalan lebih cepat dan efisien. Batching Plant WSBP Pangkalan Balai Betung menjadi contoh nyata bagaimana fasilitas industri penunjang dapat memberikan kontribusi besar dalam percepatan proyek strategis nasional. ***