-
Banyak tanaman hias cepat mati karena pemula salah memilih spesies yang cocok.
-
Ada tujuh tanaman low maintenance yang tahan banting dan mudah dirawat.
-
Menjadi plant parent sukses dimulai dengan memilih tanaman sesuai gaya hidup.
SuaraSumsel.id - Kamu melihat foto-foto kamar estetik di Pinterest yang penuh dengan tanaman hijau rimbun dan berpikir, "Aku juga mau!" Kamu pun membeli beberapa tanaman hias dengan penuh semangat. Seminggu kemudian, daunnya menguning.
Sebulan kemudian, ia layu tak bernyawa. Kamu pun menyimpulkan yakni "Fix, aku punya 'tangan panas'.
"Tunggu dulu. Sebelum kamu menyerah pada takdir dan mendeklarasikan diri sebagai "pembunuh tanaman", ada sebuah rahasia yang perlu kamu tahu: mungkin bukan kamu yang gagal, tapi kamu hanya salah memilih tanaman pertama.
Merawat tanaman bukanlah bakat magis, ini adalah soal memilih "pasukan" yang tepat. Ada sekelompok tanaman tangguh—para 'superhero' dunia flora—yang begitu pemaaf dan tahan banting, sehingga mereka hampir mustahil untuk mati, bahkan di tangan pemula yang paling pelupa sekalipun.
Baca Juga:4 Tips Menata Lukisan Dinding di Rumah
Lupakan traumamu. Ini adalah 7 tanaman *low maintenance* yang akan mengembalikan kepercayaan dirimu

7 Spesies "Abadi" untuk Si Tangan Panas**
1. Sansevieria (Lidah Mertua / Snake Plant)
Ini adalah 'tank baja'-nya dunia tanaman. Ia bisa bertahan di kondisi cahaya super rendah, toleran kekeringan ekstrem (kamu bisa lupa menyiramnya 2-3 minggu), dan bahkan membantu membersihkan udara dari polutan.
Daun menjadi lembek dan kuning (tanda kamu terlalu banyak menyiram).
Baca Juga:Viral 7 Jam Terjebak di Toilet, Sahroni Dengar Sendiri Penjarah Bawa Linggis Obrak-abrik Rumah
Aturan Perawatan: Siram hanya saat tanahnya benar-benar kering kerontang. Itu saja.
2. Zamioculcas Zamiifolia (Pohon Dolar / ZZ Plant)
ZZ Plant menyimpan air di umbi akarnya, membuatnya menjadi unta di dunia tanaman. Daunnya yang tebal, hijau gelap, dan mengkilap selalu terlihat segar meskipun jarang diurus. Sangat ideal untuk sudut ruangan yang gelap.
Daun menguning dan rontok (tanda kelebihan air).
Sama seperti Lidah Mertua, siram saat tanah sudah benar-benar kering. Semakin sedikit cahaya, semakin jarang ia butuh air.
3. Epipremnum Aureum (Sirih Gading / Pothos)
Sirih Gading adalah sahabat terbaik pemula. Ia akan "memberitahumu" saat ia haus—daunnya akan sedikit layu. Setelah disiram, ia akan segar kembali dalam beberapa jam. Ia bisa tumbuh merambat dengan indah atau menjuntai dari rak.
Daun layu (haus), daun menguning (terlalu banyak air).
Siram saat permukaan tanah terasa kering. Sangat mudah diperbanyak, cukup potong batangnya dan masukkan ke dalam air.

4. Dracaena Trifasciata (Lidah Mertua Silinder)
Ini adalah sepupu dari Lidah Mertua biasa, tapi dengan bentuk yang lebih modern dan arsitektural. Perawatannya sama mudahnya: sangat toleran terhadap kelalaianmu.
Ujung daun menjadi cokelat (kualitas air kurang baik atau kurang lembap). Gunakan air yang sudah diendapkan jika memungkinkan. Siram saat tanah kering.
5. Aspidistra Elatior (Cast Iron Plant)
Namanya saja sudah "Tanaman Besi Cor". Julukan ini diberikan karena kemampuannya untuk bertahan di kondisi paling ekstrem: sudut gelap, udara kering, dan penyiraman yang tidak teratur.
Sangat jarang menunjukkan tanda masalah, inilah kehebatannya.
Bersihkan debu dari daunnya sesekali. Siram jika kamu ingat.
6. Chlorophytum Comosum (Lili Paris / Spider Plant)
Tanaman ini sangat pemaaf dan produktif. Ia akan menghasilkan "anak-anak" atau tunas baru yang menjuntai, yang bisa kamu potong dan tanam menjadi tanaman baru. Sangat bagus untuk diletakkan di pot gantung.
Ujung daun kecoklatan (biasanya karena air keran terlalu banyak klorin, bukan salahmu!). Suka tanah yang sedikit lembap tapi tidak becek. Biarkan permukaan tanah mengering sebelum disiram lagi.
![Taman dalam ruangan dengan pilihan tanaman premium, cocok untuk penghuni yang menghargai estetika dan kualitas [Suara.com]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2025/07/22/57471-tanaman-hias.jpg)
7. Scindapsus Pictus (Sirih Silver / Satin Pothos)
Mirip dengan Sirih Gading biasa, tapi dengan daun beludru berwarna hijau gelap dan bercak perak yang cantik. Ia juga akan "berkomunikasi" denganmu saat butuh air.
Daun sedikit menggulung ke dalam (tanda ia haus). Siram saat daunnya mulai menunjukkan tanda menggulung. Suka cahaya terang tidak langsung untuk menjaga warna peraknya.
Kesimpulan: Ini Bukan Soal Bakat, Ini Soal PilihanMenjadi "plant parent" yang sukses dimulai dengan memilih tanaman yang sesuai dengan gaya hidupmu.
Dengan tujuh pilihan di atas, kamu bisa membangun hutan mini di dalam ruangan tanpa stres dan rasa bersalah.
Selamat tinggal "tangan panas", selamat datang kepercayaan diri!