Audit menyeluruh diyakini dapat mengungkap apakah renovasi rumah dinas bupati benar-benar sesuai kebutuhan atau justru menjadi pola berulang yang rawan penyalahgunaan anggaran.
Renovasi rumah dinas bupati seharusnya bertujuan menjaga kelayakan tempat tinggal kepala daerah dalam menjalankan tugasnya.
Namun, ketika renovasi dilakukan hampir setiap tahun dengan nilai yang fantastis, publik berhak bertanya: apakah miliaran rupiah uang rakyat itu benar-benar digunakan secara tepat sasaran, atau hanya menjadi rutinitas proyek yang menguntungkan segelintir pihak?
Baca Juga:Kades Mesum Digerebek! Janji Nikahi Gadis 17 Tahun Jadi Kedok Asmara Terlarang di Ogan Ilir