Ternyata Ini Peristiwa Besar di Balik Puasa Asyura, Umat Islam Wajib Tahu

Setiap tanggal 10 Muharram, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura.

Tasmalinda
Kamis, 03 Juli 2025 | 11:28 WIB
Ternyata Ini Peristiwa Besar di Balik Puasa Asyura, Umat Islam Wajib Tahu
puasa asyura

SuaraSumsel.id - Setiap tanggal 10 Muharram, umat Islam dianjurkan untuk melaksanakan puasa Asyura.

Namun, tahukah Anda bahwa puasa ini bukan sekadar amalan sunnah biasa? Ia menyimpan nilai sejarah dan spiritual yang sangat dalam.

Puasa Asyura bukan hanya tentang ibadah menahan lapar dan dahaga, tapi juga peringatan atas peristiwa besar dalam sejarah kenabian.

1. Peringatan Diselamatkannya Nabi Musa dari Firaun

Baca Juga:Alex Noerdin Jadi Tersangka Lagi, Proyek Pasar Cinde Dibongkar Kejati Sumsel

Dalam hadis riwayat Bukhari dan Muslim, disebutkan bahwa saat Rasulullah SAW hijrah ke Madinah, beliau melihat orang-orang Yahudi berpuasa pada hari ke-10 Muharram. Ketika ditanya, mereka menjawab bahwa hari itu adalah hari ketika Nabi Musa AS diselamatkan Allah dari kejaran pasukan Firaun di Laut Merah.

Rasulullah SAW bersabda,
“Kami lebih berhak terhadap Musa daripada kalian.”
Maka beliau pun berpuasa pada hari Asyura dan menganjurkan umat Islam untuk berpuasa.

(HR. Bukhari dan Muslim)
Dengan berpuasa di hari Asyura, umat Islam memperingati kemenangan kebenaran atas kezaliman, serta bentuk syukur atas pertolongan Allah kepada hamba-Nya yang taat.

2. Momentum Ampunan dan Muhasabah Diri

Selain makna sejarahnya, puasa Asyura juga menjadi jalan untuk menghapus dosa-dosa kecil selama setahun terakhir. Rasulullah SAW bersabda:

Baca Juga:Bank Sumsel Babel Dukung Laskar Pandu Satria, Cetak Generasi Muda Berjiwa Pemimpin

“Puasa pada hari Asyura, aku berharap kepada Allah agar ia menghapus dosa-dosa setahun yang telah lalu.”
(HR. Muslim no. 1162)

Makna ini menjadikan Asyura sebagai momen introspeksi spiritual. Bagi banyak Muslim, ini bukan hanya soal mengikuti sunnah, tapi kesempatan untuk membuka lembaran baru yang lebih bersih dan penuh harapan.

3. Dipertegas dengan Puasa Tasua (9 Muharram)

Rasulullah SAW menyatakan niat untuk menambah satu hari puasa sebelum Asyura, yaitu hari ke-9 Muharram (Tasua), untuk membedakan dari tradisi Yahudi. Maka, umat Islam kini dianjurkan berpuasa dua hari: Tasua dan Asyura sebagai bentuk kesempurnaan ibadah.

"Jika tiba tahun depan, insyaAllah kami akan berpuasa pada hari kesembilan."
(HR. Muslim no. 1134)

Lebih dari Sekadar Ibadah, Ini Tentang Kesadaran Sejarah dan Spiritualitas

Puasa Asyura bukan hanya ibadah individu, melainkan bagian dari kesadaran kolektif umat Islam akan sejarah perjuangan para nabi dan pentingnya bersyukur atas nikmat Allah. Ia menjadi momentum tahunan untuk merenung, bertaubat, dan menegaskan kembali keimanan.

Di tahun 2025 ini, Asyura jatuh pada Sabtu, 5 Juli 2025. Mari kita sambut hari ini dengan puasa, doa, dan amal kebaikan sebagai bentuk cinta kita pada ajaran Rasulullah SAW dan sebagai pengingat bahwa pertolongan Allah selalu nyata bagi mereka yang beriman.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini