3 Nama Lengser, Susunan Baru Direksi & Komisaris PTBA Resmi Diumumkan

Perubahan susunan komisaris ini diharapkan membawa PTBA semakin adaptif menghadapi tantangan bisnis, baik dari sisi fluktuasi harga batu bara global.

Tasmalinda
Kamis, 12 Juni 2025 | 23:34 WIB
3 Nama Lengser, Susunan Baru Direksi & Komisaris PTBA Resmi Diumumkan
Rapat umum pemegang saham PTBA

SuaraSumsel.id - Perubahan besar terjadi dalam jajaran komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA).

Hal ini diputuskan dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) untuk Tahun Buku 2024 yang digelar belum lama ini.

Selain mengesahkan perubahan susunan dewan komisaris, rapat juga menyetujui pembagian dividen sebesar 75 persen dari laba bersih atau senilai Rp3,83 triliun kepada para pemegang saham.

Sementara 25 persen dari laba bersih akan digunakan untuk memperkuat bisnis perusahaan, terutama dalam pengembangan energi bersih, hilirisasi batu bara, dan diversifikasi usaha jangka panjang.

Baca Juga:Bukit Asam Tebar Dividen Rp3,83 Triliun, Penjualan Ekspor Batu Bara Melejit

Susunan Dewan Komisaris Baru PTBA:

Komisaris Utama merangkap Komisaris Independen: Bambang Ismawan
Komisaris Independen: Dewi Hanggraeni
Komisaris Independen: Suko Hartono
Komisaris: Dalu Agung Darmawan
Komisaris: Zaelani
Komisaris: Ferial Martifauzi
Komisaris: Lana Saria

Susunan Dewan Komisaris PT Bukit Asam Tbk (PTBA) mengalami perubahan signifikan pada tahun buku 2024 jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Salah satu perbedaan paling mencolok adalah pada posisi Komisaris Utama.

Jika pada tahun buku 2023 posisi ini diemban oleh Irwandy Arif, maka pada tahun buku 2024 digantikan oleh Bambang Ismawan yang sekaligus merangkap sebagai Komisaris Independen.

Baca Juga:PTBA Tebar Berkah Idul Adha: 219 Sapi dan 73 Kambing Disalurkan ke Masyarakat

Pergantian ini menandai langkah strategis perusahaan dalam memperkuat unsur independensi di tubuh dewan komisaris.

Selain itu, terdapat penyegaran pada anggota komisaris independen. Nama-nama lama seperti Andi Pahril Pawi, Kurnia Toha, dan Rahmat Hidayat Pulungan yang sebelumnya menduduki kursi komisaris independen tidak lagi tercantum dalam susunan terbaru.

Sebagai gantinya, formasi komisaris independen kini diisi oleh Bambang Ismawan, Dewi Hanggraeni, dan Suko Hartono.

Sementara itu, beberapa nama tetap dipertahankan seperti Dewi Hanggraeni, Suko Hartono, Dalu Agung Darmawan, Zaelani, Ferial Martifauzi, dan Lana Saria, menunjukkan kesinambungan dan konsistensi dalam menjaga arah kebijakan strategis perusahaan.

Perubahan susunan komisaris ini diharapkan membawa PTBA semakin adaptif menghadapi tantangan bisnis, baik dari sisi fluktuasi harga batu bara global maupun peralihan menuju energi ramah lingkungan.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail, menegaskan bahwa perusahaannya tetap berkomitmen terhadap prinsip Good Mining Practice (GMP), termasuk keberlanjutan bisnis, pelestarian lingkungan, dan manfaat sosial bagi masyarakat sekitar wilayah operasi.

“Tanggung jawab sosial dan keberlanjutan lingkungan menjadi prioritas kami dalam jangka panjang,” ujarnya.

Salah satu inovasi unggulan PTBA adalah penggunaan sistem digital CISEA untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas operasional pertambangan.

Selain itu, PTBA secara konsisten melakukan reklamasi dan revegetasi lahan pascatambang, pengelolaan air asam tambang, serta upaya konservasi keanekaragaman hayati di area tambang.

Tak hanya itu, PTBA juga aktif menjalankan program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM), yang mencakup sektor pendidikan, kesehatan, peningkatan ekonomi lokal, hingga pembangunan infrastruktur.

Dengan dukungan susunan komisaris yang baru dan strategi bisnis yang adaptif, PTBA optimistis melanjutkan kiprah sebagai salah satu tulang punggung energi nasional yang berkomitmen pada praktik pertambangan berkelanjutan.

Bagikan Deviden Jumbo

PTBA), anggota Holding BUMN Pertambangan MIND ID, resmi menetapkan pembagian dividen tunai sebesar Rp3,83 triliun atau 75 persen dari total laba bersih 2024.

Keputusan ini diambil dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan atau RUPST yang digelar hari ini, Kamis 12 Juni 2025.

Sementara itu, 25 persen laba bersih atau sekitar Rp1,27 triliun akan dicatat sebagai saldo laba yang belum dibagikan (dicadangkan).

Sepanjang tahun buku 2024, PTBA mencatatkan pendapatan Rp42,76 triliun, meningkat dibandingkan periode sebelumnya.

Dengan capaian tersebut, laba bersih yang berhasil dibukukan mencapai Rp5,10 triliun dengan EBITDA Rp8,30 triliun.

Direktur Utama PTBA, Arsal Ismail menyakini jika pencapaian ini  menjadi sinyal kuat PTBA yang tetap tangguh di tengah gejolak harga batu bara global.

“Kinerja Perseroan tahun buku 2024 tetap berada dalam tren positif meski harga sampai saat ini masih turun dibandingkan tahun lalu, namun perusahaan masih mampu mendukung penciptaan nilai tambah yang lebih baik pada industri pertambangan Indonesia,” ujarnya saat konfrensi pers yang juga digelar hybrid.

PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, membukukan pendapatan sebesar Rp 42,76 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/yoy).
PT Bukit Asam Tbk (PTBA), anggota dari Holding BUMN Pertambangan MIND ID, membukukan pendapatan sebesar Rp 42,76 triliun, tumbuh 11 persen secara tahunan (year on year/yoy).

Laba Melesat Ditopang Ekspor

Kenaikan kinerja PTBA dinyakini terutama ditopang oleh lonjakan penjualan ekspor yang mencapai 20,26 juta ton atau naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya.

Di tengah pertumbuhan tersebut, PTBA juga harus menghadapi tantangan berupa penurunan harga batu bara global akibat sejumlah hal.

Di mana jika dirata-ratakan indeks harga batu bara ICI-3 turun 12 persen dari USD 84,76 per ton pada 2023 menjadi USD 74,19 per ton pada 2024.

Bahkan indeks harga Newcastle juga terkoreksi lebih dalam, yakni 22 persen menjadi USD 134,85 per ton.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini