Lewat AKSes, para investor dapat memantau secara langsung posisi dan mutasi efek miliknya yang tersimpan di KSEI.
Tidak hanya itu, KSEI juga menghadirkan CORES.KSEI, sebuah fasilitas digital untuk mempercepat proses pembukaan rekening investasi baru.
“Melalui AKSes dan CORES, masyarakat bisa melakukan proses KYC secara online dan aman. Bahkan saat membuka rekening di perusahaan sekuritas baru, investor tidak perlu lagi repot,” jelas Ruth.
Untuk mendukung kenyamanan transaksi investor, KSEI juga menyediakan K-CASH, layanan transfer dana antar rekening efek yang berada dalam satu Single Investor Identification (SID).
Baca Juga:Satgas Khusus CSR di Sumsel Dibentuk! Biar Bantuan Perusahaan Tambang Nggak Cuma Janji
Dengan fitur ini, investor memiliki fleksibilitas untuk mengelola dana investasinya secara digital.
Meski angka pertumbuhan investor di Sumsel tergolong positif, tantangan besar masih membayangi. Salah satunya adalah rendahnya tingkat literasi keuangan secara umum, terutama di kalangan generasi muda.
KSEI bersama Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Bursa Efek Indonesia (BEI) secara konsisten menggencarkan program edukasi pasar modal, mulai dari kampus, sekolah, hingga komunitas masyarakat.
Harapannya, masyarakat Sumsel tidak hanya ‘ikut-ikutan’, tetapi benar-benar memahami seluk-beluk investasi pasar modal.
Masa Depan Pasar Modal Sumsel: Cerah, Tapi Perlu Edukasi Berkelanjutan
Baca Juga:Sudah Digugat Kementerian LH Rp677 Miliar, PT BHP Kini Serobot Lahan Warga Lebung Itam
Melihat tren saat ini, Sumatera Selatan (Sumsel) diproyeksikan akan terus menjadi salah satu kontributor penting dalam pertumbuhan jumlah investor nasional.
Dengan posisi strategis sebagai pusat ekonomi di kawasan Sumatera bagian selatan serta ditunjang oleh perkembangan teknologi digital yang semakin masif, Sumsel memiliki peluang besar untuk melahirkan generasi investor yang bukan hanya aktif bertransaksi, tetapi juga memiliki literasi keuangan yang baik.
Potensi Sumsel semakin diperkuat oleh komposisi demografi yang didominasi oleh generasi muda, terutama Generasi Z dan Milenial, yang kini menjadi tulang punggung pertumbuhan investor baru.
"Kalau sudah paham konsepnya, investasi akan menjadi gaya hidup yang sehat secara ekonomi,” pungkas Ruth.