Aksi kekerasan fisik antarpelajar ini menuai keprihatinan luas dari masyarakat. Tak sedikit yang mengecam tindakan kekerasan yang dilakukan di usia remaja, terlebih saat mereka masih berseragam sekolah.
Warga sekitar dan netizen juga mendesak Polsek Sako dan pihak sekolah untuk segera menindaklanjuti kasus ini. Pasalnya, lokasi kejadian berada di wilayah hukum Polsek Sako Perumnas, dan video yang beredar dapat menjadi bukti awal penyelidikan.
“Harapan kami pelakunya bisa dipanggil dan diberi pembinaan, jangan sampai jadi kebiasaan. Kalau dibiarkan, nanti yang lain ikut-ikutan,” ujar Rahmat, warga Kenten Laut yang mengenal lokasi kejadian.
Pihak kepolisian hingga berita ini diturunkan belum mengeluarkan pernyataan resmi, namun masyarakat berharap aparat bertindak cepat untuk mengklarifikasi dan menangani kasus ini secara proporsional.
Baca Juga:Ribuan Buruh Geruduk DPRD Sumsel di Hari Buruh, Desak Revisi Upah Sektoral
Perlu Sinergi: Sekolah, Keluarga, dan Masyarakat
Kasus ini kembali mengingatkan publik akan pentingnya kolaborasi antara sekolah, orangtua, dan masyarakat dalam mengawasi dan membina perilaku remaja. Aksi kekerasan di kalangan pelajar bukan hanya mencoreng nama baik sekolah, tapi juga bisa berdampak pada masa depan para siswi yang terlibat.
Sejumlah pihak juga menyarankan agar Dinas Pendidikan Kota Palembang segera turun tangan untuk melakukan mediasi, pendampingan psikologis, dan pembinaan terhadap pelaku dan korban.
Pemerintah Kota Palembang tengah mengkaji kemungkinan penerapan pendidikan bergaya militer bagi siswa yang dinilai bermasalah atau memiliki catatan perilaku buruk di sekolah.
Wali Kota Palembang, Ratu Dewa, menyampaikan bahwa rencana ini merupakan respons atas meningkatnya kekhawatiran masyarakat terhadap berbagai kasus kenakalan remaja yang belakangan marak terjadi, termasuk perkelahian antarpelajar, aksi bullying, hingga kurangnya disiplin di lingkungan pendidikan.
Baca Juga:Puluhan Korban Tertipu Rekrutmen Fiktif PT KAI, Uang Lenyap Pekerjaan Tak Pernah Ada
Dalam upaya tersebut, Pemkot akan menggandeng TNI dan Polri sebagai mitra strategis dalam pelaksanaan program ini, guna memberikan pendidikan karakter berbasis kedisiplinan dan ketegasan.