PLN tentu menyerap bauran energi yang terus diupayakan di wilayah kerja.
“Di WS2JB sumber energi baru terbarukan, juga berasal dari air, tenaga surya, panas bumi yang dikenal geothermal dan bio energi dan energi lainnya seperti dari sampah,” ujar Iwan menjelaskan.
Data PLN WS2JB menjabarkan sumber pembangkit yang berasal dari energi air seperti PLTMH Green Lahat berkapasitas 9,99 MW, PLTM Endikat berkapasitas 8,01 MW, PLTMH Komering 2 unit berkapasitas 1,4 MW, PLTM Kenali 1 unit berkapasitas 3,6 MW PLTMH Niagara menghasilkan 1,7 MW dan PLTMH tersebar di Sumsel mencapai 20 0,831 MW.
Lalu listrik dari energi surya, seperti PLTS Jakabaring 1 sebanyak 2 MW - PLTS Terpusat yang tersebar di Sumsel 25 0,51 MW dan PLTS Rooftop yang tersebar di Sumsel sebanyak 22 lokasi serta 3 Lokasi berkapasitas 0,841 MW.
Baca Juga:Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
PLN menyerap dan menyalurkan kepada konsumen tingkat akhir.
“Tentu yang berkapasitas besar seperti geothermal, air dan lainnya diolah sehingga berdaya sesuai dengan yang terpasang dibutuhkan konsumen,” ujar Iwan.Pertamina Geothermal Energy.
PLN WS2JB menyebutkan jika energi air menyumbang setidaknya 702.283 MWh atau berkontribusi 17,55 persen, gas berada di angka 24,5 persen, lalu tenaga biomassa dan biogas berada di kurang 1 persen.
Energi panas bumi berada di posisi keempat, setelah tenaga batu bara sebagai penyumbang terbesar energi listrik di Sumsel, lalu urutan kedua ialah tenaga air.
PLN mencatat beban puncak yang dihasilkan dari geothermal mencapai 1.076 MW dengan jumlah pembangkit 1.791 MW sekaligus daya mampu PLTP di Sumsel sebesar 126,2 MW atau rasio 12% dari beban puncak.
Baca Juga:Buku Ajar Kurikulum Konversi Motor Listrik, Inovasi Kreatif Edukasi Energi Bersih
Listrik yang berasal dari PLTP Rantau Dedap kapasitas 86 MW dengan daya mampu mencapai 70,8 MW dan PLTP Lumut balai kapasitas 55 MW dengan daya mampu 55,4 MW.