Upaya transisi energi diakui bisa berjalan dengan semakin banyak potensi di sektor energi baru terbarukan yang dimiliki Sumsel.
Sumsel setidaknya baru mengoptimalkan 4,5 persen atau sekitar 947,77 MW dari potensi energi yang mencapai 21.032 MW. Pulau Sumatera paling berpeluang menciptakan penyediaan tenaga listrik dari energi senyawa panas geothermal.
Berdasarkan rencana usaha penyediaan tenaga listrik (RUPTL) Perusahaan Listrik Negara (PLN) yang dalam jangka waktu 2021-2030 diketahui Indonesia berpotensi panas bumi mencapai 23.965 megawatt (MW) dengan potensi terbesarnya berada di Pulau Sumatera mencapai 9.679 MW.
Namun kapasitas pembangkit listrik tenaga panas bumi atau PLTP terpasang di Sumatera baru 562 MW atau sebesar 5,8 persen dari potensi tersebut.
Baca Juga:Breaking News: Gedung PLN WS2JB Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
Data ini ingin mengatakan masih 94 persen potensi yang belum tergarap dalam kurun waktu ini.
Dibandingkan Pulau Jawa, potensi geothermal Sumatera lebih besar. Pulau Jawa menduduki potensi kedua sebesar 8.107 MW dengan PLTP terpasang berkapasitas 1.254 MW atau sudah teroptimalkan 15,5 persen dari potensinya.
Potensi geothermal lainnya dimiliki Pulau Sulawesi di angka 3.068 MW dengan PLTP terpasang juga baru 120 MW atau berada di angka 3,9 persen dari potensinya.
Di Pulau Nusa Tenggara terdapat potensi 1.363 MW dengan kapasitas terpasang 12,5 persen.
Beberapa pulau lainnya memiliki potensi geothermal, seperti Maluku, Pulau Kalimantan dan Papua.
Baca Juga:Buku Ajar Kurikulum Konversi Motor Listrik, Inovasi Kreatif Edukasi Energi Bersih
Dengan pulau Sumatera memiliki potensi lebih besar dibandingkan pulau-pulau lainnya di Indonesia, Humas PLN Wilayah Sumatera Selatan, Jambi, Bangka Belitung (WS2JB), Iwan Aris Setiadi mengatakan sebagai perusahaan negara PLN tentu bertindak sebagai pelaksana regulasi Pemerintah.