Rahasia di Balik Lezatnya Ikan Lele Nasuhi

Berkat pendampingan PT Kilang Pertamina Internasional (PT KPI), Nasuhi bangkit setelah saat pandemi Covid-19 sempat terseok akibat harga pangan ikan yang sulit terjangkau.

Tasmalinda
Kamis, 31 Oktober 2024 | 19:04 WIB
Rahasia di Balik Lezatnya Ikan Lele Nasuhi
Budidaya perikanan patin Nasuhi di Desa Sungai Gerong, Banyuasin

Untuk ikan lele dengan ukuran dalam 1 kwintal, maka ia akan mendapatkan keuntungan Rp 250 ribu sedangkan ikan nila dan patin mencapai Rp500 ribu. “Jika pakannya berangsur bikin sendiri dengan tidak lagi pakan pabrikan maka bisa untung naik 30 persen,” ujarnya.

Dia mengungkapkan jika ikan-ikan yang diproduksinya juga menjadi pakan budidaya ikan Belida. PT Kilang Pertamina Indonesia (PT KPI) juga melakukan upaya konservasi ikan belida yang membutuhkan makanan berupa ikan-ikan lokal yang diperoleh dari kelompok di Sungai Gerong ini. 

“Lebih untung jika dibeli untuk pakan Belida, karena ikan-ikannya bisa dijual pada umur lebih muda, dengan harga sama. Jadi selisih waktu itu bisa diisi dengan pembibitan atau menambah kuantitas ikannya. Bisa dijual muda tapi harga sedikit dewasa,” ujarnya sumringah.

Dalam kesempatan pelatihan bersama kelompok Barokah, Dosen peternakan dari Universitas Sriwijaya Arfan Abrar menjelaskan pelatihan diberikan sebagai solusi pakan ikan. Maggot dikenal sebagai sumber protein tinggi yang menekan penggunaan pelet sehingga mengurangi hingga 30% biaya, 

Baca Juga:Menyibak Energi Terbarukan Senyawa Panas Geothermal Menyinari Sumsel

"Saat kadar protein mencapai 30% atau lebih, pelet ini akan sangat cocok digunakan untuk ikan patin dan lele, menawarkan alternatif pakan yang lebih ekonomis dan tetap berkualitas tinggi," ujarnya.

Penggunaan maggot sebagai pakan alternatif tidak hanya memberikan nilai tambah, tetapi juga mendukung praktik budidaya ikan yang lebih efisien dan berkelanjutan.

Pjs Area Manager Communication, Relations & CSR PT Kilang Pertamina Internasional Refinery Unit III Plaju, Ahmad Adi Suhendra mengharapkan pelatihan ini dapat diadopsi lebih luas oleh kelompok pembudidaya ikan lainnya.

"Dengan demikian, secara jangka panjang diharapkan dapat meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan para pembudidaya ikan lokal yang dikembangkan secara integritas di wilayah ini, sekaligus mendukung budidaya yang lebih berkelanjutan,"imbuhnya.

Baca Juga:Menyulam Kembali Kain Alam Keanekaragaman Hayati

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini