Menyulam Kembali Kain Alam Keanekaragaman Hayati

Taman Keanekaragaman Hayati dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI)

Tasmalinda
Kamis, 31 Oktober 2024 | 12:11 WIB
Menyulam Kembali Kain Alam Keanekaragaman Hayati
Proses penanaman tanaman di hutan keanekaragaman hayati [dok]

SuaraSumsel.id - Di tengah ancaman kepunahan yang membayangi hutan hujan tropis Sumatera, sebuah inisiatif pelestarian muncul di kawasan Jakabaring Sport City Palembang. Taman Keanekaragaman Hayati menjadi sebuah oase hijau di tengah hiruk pikuk perkotaan, menjadi simbol harapan bagi upaya pemulihan ekosistem yang rusak. 

Kerusakan kawasan hutan menjadi pengingat akan tantangan berat yang masih harus dihadapi saat ini.

UNESCO mengungkapkan mencapai 2,5 juta hektar hutan hujan tropis terancam punah yang tersebar di tiga Taman Nasional di Sumatera. UNESCO pun menyebutkan kawasan telah terdapat lebih dari 10.000 jenis tanaman, 200 jenis mamalia, dan 580 spesies burung yang 21 jenis nan merupakan endemik. 

Salah satunya Taman Nasional disebutkan ialah Bukit Barisan yang berada di dataran tinggi selatan Pulau Sumatera. Di dataran rendah Sumatera, tepatnya di kawasan Jakabaring Sport City, pelestarian keanekaragaman tengah dihidupkan dengan Taman Keanekaragaman Hayati.

Baca Juga:Perjalanan Panjang Kilang Pertamina Plaju Menuju Perusahaan Energi Bersih

Taman Keanekaragaman Hayati dibangun Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel bersama PT Kilang Pertamina Internasional (KPI) mewujudkan hutan keanekaragaman hayati nan berada kawasan lahan basah rawa.

Dengan karakter lahan basah, Pemerintah daerah mengalokasikan 5 hektar (Ha) yang dialokasikan 87 persen sebagai area hijau, 3 persen sebagai daerah rendaman dan sisanya 10 persen guna pembangunan infrastrukturnya.

Hutan tropis di lahan rawa basah ini merupakan yang pertama di Indonesia.

Aktivis Hutan Kita Institute (HaKI) di Palembang, Adios Syafitri menerangkan pentingnya keanekaragaman hayati sebagai penanda lingkungan nan seimbang.

Setiap spesies yang ada di bumi, memiliki peran dalam menjaga keseimbangan lingkungan yang selama ini juga berperan pada sektor ekonomi sebagai penyedia sumber daya alam seperti makanan, obat-obatan dan peran lingkungan lainnya.

Baca Juga:Ekowisata Belanting River Tubing Bawa PGE Lumut Balai Raih Penghargaan

“Hal ini kenapa, perlunya mengembalikan situasi alam yang seimbang, karena ada ketergantungan antar antar spesies  seperti manusia pada alam lestari guna memenuhi kebutuhan hidup. Sumber daya alam seperti air bersih, pangan dan bahan industri juga sebenarnya berasal dari keanekaragaman hayati yang telah ada selama ini,” ucapnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini