SuaraSumsel.id - Langkah Rika Puspitasari makin bergegas saat memasuki jalan menuju rumahnya di kawasan kampung 13 Ulu Ilir Timur II Palembang. Kawasan ini diungkapkan padat anak-anak.
Usia mereka kisaran balita, pelajar PAUD, Taman Kanak-Kanak dan Sekolah Dasar (SD). Rika merupakan orang tua penerima beasiswa bagian dari Program Kampung Berseri Astra (KBA) yang digagas PT Astra International Tbk.
Program Kampung Berseri Astra di 13 Ulu Palembang telah berlangsung sejak 2018 dengan melaksanakan sejumlah program, mulai dari pendidikan dengan pemberian beasiswa, bantuan sarana pendidikan di PAUD, ekonomi produktif dengan pemberdayaan UMKM lokal, menata kampung dan juga peningkatan kesehatan masyarakat.
Ibu tiga anak ini menceritakan bagaimana beasiswa menjadi penghapus asa putus sekolah bagi anak-anaknya.
Baca Juga:Sumsel Kepanasan! Suhu Capai 36 Derajat, Warga Keluhkan Cuaca Ekstrem
Rika memiliki seorang suami dengan pekerjaan tidak menentu alias serabutan. Kadang di hari tersebut akan memperoleh penghasilan, namun sering juga tidak ada uang yang diperoleh. “Sementara kebutuhan sekolah anak-anak semakin tahun semakin naik,” ungkapnya penuh lara.
Kampung Berseri Astra di kawasan 13 ulu Palembang telah berlangsung sejak lima tahun terakhir. Sejak 2022, ia mendapatkan bantuan beasiswa berupa uang tunai yang kemudian dipergunakan bagi kebutuhan sekolah bagi anak-anaknya.
“Awalnya yang peroleh kakak, tapi karena kakak sudah sekolah lanjutan, makan beasiswa tersebut diberikan kepada anak lainnya, adiknya yang masih SD,” ujarnya ditemui Suara.com di rumahnya.
Suasana kampung padat penduduk yang menetap di bangunan rumah kayu ini terdapat banyak masyarakat ekonomi rendah.
Di rumah Rika ternyata tidak hanya terdapat anak-anaknya, tapi ada juga anak tetangga nan juga sebagai penerima beasiswa.
Baca Juga:Debat Panas Tiga Calon Gubernur Sumsel: Visi Misi Infrastruktur Dipertaruhkan!
“Ramai anak-anak ya di kampung Ini, ada anak-anak tetangga juga penerima beasiswa. Ibunya Asisten Rumah Tangga (ART), bapaknya juga tak punya gaji tetap, sama seperti suami saya,” ujar Rika mengenalkan sejumlah anak-anak yang berada di rumahnya.
Rika pun sebagai seorang ibu, tidak tinggal diam. Dia mencari pekerjaan yang juga sejalan dengan perannya bagi ketiga anaknya.
Uang beasiswa yang diterima sebanyak dua kali dalam setahun ini sangat berarti bagi pendidikan anak-anaknya. Uang tersebut dipergunakan untuk membeli buku-buku serta keperluan sekolah lainnya.
“Di SD ini yang berat buku. Setiap bulan setidaknya menyediakan lebih dari Rp500 ribu buat biaya sekolah anak saya, ada yang SLTA, SMP dan SD. Berat biaya sekolah sekarang, tapi untungnya ada beasiswa Astra ini, sangat membantu,” akunya.
Program beasiswa ini seharusnya dialokasikan untuk 20 anak dari keluarga kurang mampu tetapi karena situasi kampung yang dominan merupakan keluarga pra sejahtera maka atas inisiatif bersama maka program tersebut dibagikan pada 40 anak.
Dengan jumlah kuota yang makin ditambah pun, dilakukan proses seleksi bagi anak-anak penerimannya.