Debat Panas Tiga Calon Gubernur Sumsel: Visi Misi Infrastruktur Dipertaruhkan!

"Kenapa yang sudah baik saya terapkan di Palembang tidak kita lanjutkan di Sumsel," kata Eddy Santana.

Tasmalinda
Selasa, 29 Oktober 2024 | 10:11 WIB
Debat Panas Tiga Calon Gubernur Sumsel: Visi Misi Infrastruktur Dipertaruhkan!
Debat perdana Pilkada Sumatera Selatan di hotel Novotel, Senin (28/10/2024)

SuaraSumsel.id - Para tiga pasangan calon (paslon) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) memaparkan visi misi terkait pembangunan infrastruktur pada debat publik perdana, di Palembang, Senin (28/10/2024).
Dalam debat itu masing-masing paslon berdebat dalam visi dan misi pembangunan infrastuktur.

Calon Gubernur Sumsel nomor urut 1 Herman Deru mengatakan pembangunan infrastruktur di Sumsel  membuat interkoneksi antara kabupaten hingga kecamatan. Hal ini dilakukan untuk mendorong pemerataan ekonomi yang merata sehingga berdampak ke masyarakat banyak.

Mantan Gubernur Sumsel ini menjelaskan pembangunan merata harus dibangun tidak hanya membangun monumental. Beberapa jalan penghubung baru antara kabupaten dan kota diperlukan untuk pemerataan sehingga akses Palembang sebagai pusat ekonomi semakin dekat.

"Pada zaman saya ada pembangunan yang bisa dirasakan, pak Eddy juga merasakan jalan Lubuk Linggau-Pali yang mampu mereduksi waktu tempuh perjalanan," ujarnya menjelaskan.

Baca Juga:Link Live Streaming Debat Gubernur Sumsel: Saksikan Duel Visi dan Misi 3 Paslon

Pembangunan yang ada dapat terlaksana lewat berbagai skenario mulai dari penggunaan dana APBN, APBD dan CSR.

Deru menyakini pemerataan infrastruktur perlu upaya pemerintah, swasta serta peran penting masyarakat Sumsel, termasuk dari hasil pajak yang juga menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang kita gunakan untuk pembangunan.

Calon Gubernur Sumsel nomor urut 2 Eddy Santana mengatakan pembangunan pelabuhan penting dilakukan.

Selama menjabat anggota DPR RI, ia mengungkapkan sudah memperjuangkan pelabuhan baru Sumsel, namun terganjal arah kebijakan pemimpin sebelumnya.

Arah kebijakan selama lima tahun terakhir semakin tidak jelas. Sehingga, upaya mendapatkan pelabuhan baru tak kunjung terealisasi dan justru pelabuhan baru itu dibangun di Kalimantan Barat tepatnya Pelabuhan Internasional Kijing yang secara statistik tak begitu berpengaruh besar seperti di Sumsel.

Baca Juga:Pasien Antre, Dokter di OKU Ditemukan Tewas Gantung Diri di Ruang Praktik

"Kita kalah dengan Kalbar. Saat saya rapat di DPR RI Menteri Perhubungan sebelumnya Budi Karya bilang Gubernur mengatakan Sumsel bisa membangun pelabuhan baru tanpa APBN, sekarang bagaimana zero," ujarnya.

Sebagai Wali Kota Palembang periode 2003-2013, Eddy menilai keberhasilan di kota Palembang merupakan warisan yang dapat dirasakan sampai hari ini.  Palembang gerbang Sumsel telah berhasil di Palembang berhasil di Sumsel.

"Kenapa yang sudah baik saya terapkan di Palembang tidak kita lanjutkan di Sumsel," kata Eddy Santana.

Calon Gubernur Sumsel nomor urut 3 Mawardi Yahya mengatakan pembangunan di Sumsel bukan hanya peran pemerintah semata. Namun, perusahaan yang beroperasi di Sumsel juga dapat berkontribusi untuk melakukan pembangunan infrastruktur.

Mantan Wakil Gubernur ini mencontohkan banyak perusahaan tambang dan perkebunan yang beroperasi di Musi Banyuasin yang menghasilkan banyak uang dari eksplorasi hasil alam Sumsel. Sehingga, mereka akan dimintakan komitmen untuk lebih aktif mewujudkan harapan masyarakat dalam keterlibatan pembangunan.

"Sudah banyak perusahaan swasta mendapatkan keuntungan. Sudah saatnya memberikan manfaat bagi masyarakat," jelasnya. [ANTARA]

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini