SuaraSumsel.id - Kelangkaan gas melon atau elpiji 3 kilogram di Palembang dengan adanya aturan baru yakni menerapkan penggunaan KTP membuat warga kelimpungan.
Pemerintah sendiri menerapkan mulai 1 Januari 2024 membeli gas melon atau elpiji 3 Kilogram dengan menggunakan KTP atau Kartu Keluarga (KK).
Sejak awal tahun masyarakat khususnya pengguna elpiji 3 Kg mengeluhkan kelangkaan stok dan jika pun ada harganya naik berkisar Rp4.000 – Rp5.000 per tabung.
Warga Talang Kelapa, Tina mengatakan, sejak 2 Januari gas melon ini susah didapatkan di Palembang, Sumsel. “Apalagi di warung, kosong sudah seminggu ini, kalaupun ada mahal naik sampai Rp5.000 per tabung,” katanya, Senin (8/1/2024).
Baca Juga:Ditahan Kejati, Begini Modus 3 Direktur Perusahaan Suap Dirjen Pajak Sumsel
Jika kuota ada, Tina mengatakan harganya sangat mahal mulai dari biasanya Rp22.000, sekarang Rp25.000-Rp26.000. Meski demikian, lantaran butuh terpaksa tetap dibeli.
Sub agen elpiji 3 Kg di KM 5 Hardi mengatakan, elpiji yang peruntukkannya bagi warga kurang mampu memang kosong.
Selain harga elpiji 3 kg dijual sebesar Rp20.000-Rp21.000.
“Kemarin masih ada sisa yang tahun lalu, sebenarnya kami dengar juga ada aturan harus terdaftar dulu, kami juga sebagai sub agen tidak keberatan,” katanya melansir sumselupdate.com-jaringan Suara.com
Aturan pembeli harus terdaftar atau daftar dengan KTP ataupun KK, itu tidak akan terlalu berpengaruh pada penjualannya.
Baca Juga:Sepanjang Tahun 2023, LRT Sumsel Angkut Lebih dari 4 Juta Penumpang