Dapoer Duren Palembang, Sajikan Sensasi Durian Sumatera Tanpa Tunggu Musim Panen

Padahal bagi penikmat buah dengan nama latin Durio zibethinus Murr berharap bisa menikmati durian setiap waktu dan harga terjangkau.

Tasmalinda
Selasa, 30 Mei 2023 | 10:39 WIB
Dapoer Duren Palembang, Sajikan Sensasi Durian Sumatera Tanpa Tunggu Musim Panen
Dapoer Duren Palembang [Suara.com/Tasmalinda]

SuaraSumsel.id - Sumatera Selatan atau Sumsel dikenal juga sebagai daerah penghasil buah durian. Namun sayangnya, buah durian hanya membanjiri Sumsel di musim panen. Di saat yang tidak musim, harga durian cenderung dipatok mahal.

Padahal bagi penikmat buah dengan nama latin Durio zibethinus Murr berharap bisa menikmati durian setiap waktu dan harga terjangkau.

Situasi ini pula yang menggerakkan owner Dapoer Duren Palembang memulai usahanya. Sebagai satu-satunya pelaku UMKM dengan komoditas durian, Dapoer Duren menyajikan puluhan menu durian tanpa harus menunggu musim panen.

Owner Dapoer Duren Palembang Dirga Arista Pratama menceritakan bagaimana ia memulai ide kreatif bisnis karena terinspirasi jenis usaha serupa di Yogyakarta.

Baca Juga:Curhat Suami di Sumsel, Istri Dan Bayi Meninggal Karena Bidan Puskesmas Lamban Merujuk

“Saat kuliah di Yogya, ada itu sop durian, yang jika makannya sampai ngantri. Saking penuh, waiting list tempat, makan sup durian di atas motor. Dari situ, muncul niatan, mengapa tidak dicoba di Palembang,” ujar Dirga.

Resto Dapoer Duren Palembang berawal di tahun 2019.

Di tahun itu, memulai membuka toko di jalan Sosial namun kemudian pindah ke salah satu rumah toko (ruko). Karena pandemi Covid-19 lebih memilih menutup sementara toko dan hanya melayani penjualan secara online (take away).

Meski masih pendemi, keinginan membuka resto kembali menjadi pilihan. Di lahan milik rumah orang tua dengan sistem sewa, disulap menjadi resto Dapoer Duren Palembang. “Letaknya yang sedikit masuk jalan lorong, memang membuat pembeli harus ekstra mencari lokasinya,” aku Dirga.

Meski demikian, ia mengungkapkan permintaan kudapan nan dikreasikan dari buah durian makin meningkat. Sejumlah makanan kreasi durian juga disajikan seperti ketan durian, lumpia durian dan jenis lainnya. Dapoer Durian Palembang menyajikan 210 menu baik durian mapun non durian.

Baca Juga:Produsen Kendaraan Tambang Asal Tiongkok Bidik Sumsel

Untuk kreasi minuman durian atau sop durian mencapai 28 menu pilihan, sedangkan makanan kreasi durian sekitar 12 menu. “Kami pun menyediakan makanan bagi mereka yang datang namun bukan penggemar durian,” ujar Dirga

Untuk bahan baku, Dirga akui mensuplai dari Medan, Sumatera Utara. Dia mengungkapkan bahan baku dari Medan lebih punya kepastian persedian dibandingkan penyuplai durian di Sumsel.

Meski di Sumsel sendiri, banyak pemilik dan pedagang durian yang menawarkan buah durian misalnya dari Lahat, Lubuklinggau dan Tebing.

“Bahan baku dari Medan, sudah dalam bentuk daging beku. Permintaan kami sekitar 1 ton daging durian dalam 2-3 bulan, dan perjanjiannya memang harus selalu ada dengan kualitas yang sama baiknya. Kami juga kembali menyortir, jika ada daging durian yang hambar atau sudah terlalu matang, itu tidak kami pakai,” bebernya.

Menurut Dirga upaya mempertahankan kualitas adalah upaya mempertahankan merek dagang  dalam bisnis kuliner karena sebagai yang mempopulerkan sup durian lezat di Palembang dengan segmen semua usia, Dapoer Duren Palembang menjamin pembeli merasakan sensasi durian meski bukan musim panen.

“Sesuai dengan taglinen Dapoer Duren Palembang, makan durian dengan sensasi berbeda,” ucapnya.

Pengunjung Dapoer Duren Palembang [dok Dapoer Duren Palembang]
Pengunjung Dapoer Duren Palembang [dok Dapoer Duren Palembang]

Berharap BRI Makin Kompetitif

Sebagai pelaku UMKM, Dirga mengungkapkan telah menjadi nasabah BRI cukup lama. Dia pun memanfaatkan layanan perbankan BRI sejak tahun 2021 pada unit bisnisnya.

Selama dua tahun terakhir, pembayaran di resto Dapoer Duren Palembang menggunakan layanan BRI sebagai layanan pembayaran nan utama. BRI menyediakan mesin pembayaran digital EDC sekaligus QRIS BRI.

Dengan akumulasi transaksi pembayaran digital yang telah nyaris sama dengan pembayaran tunai, penggunaan layanan BRI sangat membantu UMKM.

“Transaksi rerata 60 persen tunai sedangkan 40 persen sistem digital termasuk di marketplace. Beberapa sering ada yang sudah 50 persen-50 persen, transaksi tunai dan digital sama besarnya,” sambung Dirga.

Dengan transaksi mencapai Rp10-14 juta perhari, transaksi di BRI secara digital Rp4-5 juta. “Karena selama ini fokus kami, utamanya menggunakan BRI, dan layanan QRIS. Tentu sebagai nasabah menggunakan mobile banking, BRImo,” katanya.

Salah satu keuntungan QRIS BRI ialah pencatatan transaksi yang realtime di hari bersangkutan. Dirga mengungkapkan sejumlah layanan QRIS perbankan lainnya, ada yang mengakumulasikan transaksi pada keesokkan harinya.

Meski demikian, ia memberikan saran agar BRI lebih kompetitif menghadapi geliat promo marketplace.

Misalnya seperti di marketplace yang memberikan cashback potongan jika melakukan transaksi, sampai 40 persen.

“Keuntungan tersebut juga dirasakan resto. Ada belum lama ini, jika tap 10 kali dengan pembayaran digital, resto dapat Rp500 ribu. Ini berlaku kelipatan. Bagi pelaku UMKM, promo seperti itu sangat membantu. Selain memperluas pasar, juga keuntungan nan langsung diperoleh,” pintanya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini