SuaraSumsel.id - Sosok Mulan Jameela dibela emak-emak. Dia dinilai mewakili keresahan emak-emak jika harus ada program kompor listrik yang tengah disosalisasikan Pemerintah. Kritikan mengenai kompor listrik ini pun kemudian viral di media sosial.
Di hadapan Komisi VII dan Ditjen ILMATE Kementerian Perindustrian, Mulan menyampaikan keresahannya mengenai program listrik yang dinilai tidak efektik dibanding kompor gas.
Sebagai Anggota Komisi VII DPR RI, Mulan Jameela memberi kritik soal program kompor listrik.
"Urusan program ini adalah program kebijakan PLN dengan bapak presiden tapi saya lihat sepertinya terlalu buru-buru gitu. Kok mendesak banget," kata Mulan dilansir Suara.com, Minggu (24/9/2022).
Baca Juga:5 Fakta Gudang BBM di Palembang Terbakar: Anggota Polda Sumsel Kelola Bisnis Haram BBM Ilegal
Mulan blak-blakan mengungkapkan bagaimana pengalamannya menggunakan kompor listrik. Menurut dia, kompor listrik tidak cocok dipakai untuk memasak menu lokal Indonesia. Apalagi harga perabotan masaknya yang mahal.
"Ini saya jujur ya, kapasitas saya sebagai anggota dewan dan sebagai emak-emak. Kami di rumah aja punya kompor listrik tetap tak bisa lepas dari yang gas, karena masakan Indonesia ya beda bukan masakan orang bule yang pancinya ya seukuran gitu aja," tutur mantan teman duet Maia Estianty itu.
"Wajan, pancinnya mahal-mahal pak. Apalagi kalau ada hajatan, mana cukup wajannya?!" kata Mulan.
Dia berharap pemerintah mengkaji lebih dalam soal pergantian kompor elpiji ke kompor induksi.
Karena menurutnya, belum tentu penggunaan kompor listrik ini cocok untuk masyarakat Indonesia.
Baca Juga:3 Fakta Semburan Air Berlumpur di Indralaya Sumsel, Muncul di Asrama Putri Sekolah Islam
Ia juga membeberkan, harga perlengkapan alat masak, untuk kompor listrik terbilang mahal. Sehingga dikhawatirkan akan menambah beban masyarakat.
Apalagi misalnya masyarakat hanya punya daya 450 VA.
"Masyarakat yang kekurangan daya listriknya kan 450 VA, ini kebutuhannya 1.200-1.800 watt, gede sekali," sambung Wulan.
![Anggota Komisi VII DPR RI Mulan Jameela. (Instagram/mulanjameelacenter)](https://media.suara.com/pictures/653x366/2022/09/23/34039-anggota-komisi-vii-dpr-ri-mulan-jameela.jpg)
Program konversi ke kompor listrik bukan untuk menyelesaikan masalah, malah menambah masalah yang baru.
PLN telah mengklaim konversi kompor elpiji ke kompor induksi bisa menghemat APBN, karena harga keekonomian listrik, lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji.
Dari perhitungan PLN, konversi kompor elpiji ke kompor induksi dalam skala yang lebih besar, bisa menghemat APBN, menghemat Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat di tahun 2022.
Melansir ANTARA, diketahui tahun depan, program ini akan menargetkan 5 juta keluarga penerimaan manfaat diproyeksikan bisa mmhemat Rp5,5 triliun per tahun.
Bila jumlahnya mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan bisa capai Rp16,8 triliun per tahun.