Apalagi misalnya masyarakat hanya punya daya 450 VA.
"Masyarakat yang kekurangan daya listriknya kan 450 VA, ini kebutuhannya 1.200-1.800 watt, gede sekali," sambung Wulan.

Program konversi ke kompor listrik bukan untuk menyelesaikan masalah, malah menambah masalah yang baru.
PLN telah mengklaim konversi kompor elpiji ke kompor induksi bisa menghemat APBN, karena harga keekonomian listrik, lebih murah ketimbang harga keekonomian elpiji.
Baca Juga:5 Fakta Gudang BBM di Palembang Terbakar: Anggota Polda Sumsel Kelola Bisnis Haram BBM Ilegal
Dari perhitungan PLN, konversi kompor elpiji ke kompor induksi dalam skala yang lebih besar, bisa menghemat APBN, menghemat Rp330 miliar per tahun untuk 300 ribu keluarga penerima manfaat di tahun 2022.
Melansir ANTARA, diketahui tahun depan, program ini akan menargetkan 5 juta keluarga penerimaan manfaat diproyeksikan bisa mmhemat Rp5,5 triliun per tahun.
Bila jumlahnya mencapai 15,3 juta, maka proyeksi penghematan bisa capai Rp16,8 triliun per tahun.