SuaraSumsel.id - Aliansi Masyarakat yang terdiri dari pedagang dan masyarakat sipil menggelar aksi unjuk rasa di Halaman Kantor Gubernur Herman Deru, pada Senin (18/7) pagi.
Mereka meradang karena sempat tidak diakomodir saat event Fornas serta masalah pengelolaan venue yang masih terbengkalai. Demonstran menuntut adanya dugaan terindikasi mengarah praktik korupsi oleh pihak pengelola JSC dengan dugaan penggunaan kas kantor dari bulan Februari 2019 sampai dengan 2021.
Aksi ini pun langsung ditanggapi oleh Gubernur Sumsel Herman Deru. Di hadapan demonstran, Herman Deru menanggapi permintaan terkait pemecatan Meina Paloh.
"Kalau masalah itu kita ikuti sesuai mekanisme peraturan yang ada, karena dia sudah ada sebelum saya menjabat jadi Gubernur Sumsel,"ujarnya di hadapan demonstran.
Baca Juga:Awal Pekan, Sumsel Berawan Dengan Potensi Hujan Ringan
Mengenai pengelolaan Venue yang rusak dan terbengkalai Gubernur Sumsel Herman Deru mengungkapkan kekecewaan terhadap pihak pengelola JSC.
Sedangkan dari pihak demonstran dari aktivis 98,Yakni Firdaus saat ditemui awak media. Dia mengungkapkan rasa kekecewaan di hadapan awak media terhadap pihak pengelola JSC karena telah mengusir pedagang saat event FORNAS.
Menurut Gubernur Herman Deru, event seperti FORNAS yang diharapkan berdampak para pedagang hingga mendongkrak ekonomi apalagi dalam situasi pasca pandemi Covid-19.
Kontributor: Achmad Fadli
Baca Juga:Sumsel Sepekan, Air Sungai Musi Makin Tercemar dan 5 Berita Menarik Lainnya