Stuktur Batu Bata Kuno Ditemukan di Kawasan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Diduga Stuktur Keraton Tengkuruk

Dari pengamatan itu ada dua lapis bata yang tersisa di sudut timur laut, di antara pecahan-pecahan bata yang terangkat terdapat tiga bata bergores.

Tasmalinda
Kamis, 02 Juni 2022 | 16:54 WIB
Stuktur Batu Bata Kuno Ditemukan di Kawasan Museum Sultan Mahmud Badaruddin II, Diduga Stuktur Keraton Tengkuruk
Pecahan keramik sekaligus stuktur batu bata kuno di halaman museum SMB II Palembang [ist]

SuaraSumsel.id - Tim dari Pusat Riset Arkeologi Prasejarah dan Sejarah Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) menemukan struktur batu bata kuno di dalam tanah galian di kawasan museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang, Sumatera Selatan.

Penemuan ini disampaikan Arkeolog BRIN Retno Purwanti di Palembang. Dia mengatakan struktur bata kuno tersebut ditemukan melalui pengamatan tim arkeolog dari keempat sisi galian tanah untuk membuat pondasi pemasangan tiang pancang baliho pada Rabu (1/6/2022) tepatnya di belakang Arca Ganesha, pada Museum Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang.

Pengamatan itu dilakukan setelah sebelumnya tim arkeolog menerima laporan dari Dinas Kebudayaan Palembang yang menemukan serpihan bata diduga kuno. Ukuran panjang batanya pun berbeda - beda antara 7-12 centimeter, dengan lebar 6-7 centimeter dan tebal 4 centimeter di lokasi tersebut.

“Dari pengamatan itu ada dua lapis bata yang tersisa di sudut timur laut gali di antara pecahan-pecahan bata yang terangkat terdapat tiga bata bergores yang kemungkinan merupakan dari simbol dan aksara kuno,” katanya kepada Suara.com.

Baca Juga:Harga Minyak Goreng Curah di Sumsel Masih Mahal, di Atas HET Rp14.000 Per Kilogram

Struktur batu bata tersebut diyakini bagian yang berasal dari Keraton Tengkuruk, yang juga dikenal dengan nama Kuto Batu atau Kuto Kecik. Keraton Tengkuruk itu telah didirikan pada era Kesultanan Palembang Darussalam (1737).

“Susunan bata tersebut kemungkinan adalah dinding pagar keliling bagian dalam keraton yang membatasi antara halaman rumah-rumah para pangeran, para putri keraton dan rumah sultan, serta bagian-bagian lainnya,” kata dia, hal tersebut merujuk hasil temuan empat lapis susunan bata pada tahun 2014 di lokasi yang berdekatan.

“Mengacu pada denah keraton yang dibuat oleh Mayor William Thorn tahun 1811 maka, struktur bata kemungkinan adalah lokasi kediaman Pangeran Ratu,” imbuhnya,

Sementara itu tim Arkeolog masih membutuhkan pengamatan yang lebih lanjut dari berbagai literasi sejarah untuk memastikan temuan ini.

Tim Arkeolog BRIN itu juga menemukan beberapa pecahan keramik asing dari Cina dan Eropa yang menurut diyakini berasal dari Dinasti Sung yakni abad 10 – 12 Maseh), Dinasti Qing (abad 18-20 Masehi) untuk mereka diteliti lebih lanjut.

Baca Juga:Prakiraan Cuaca Sumsel 2 Juni 2022, Palembang Bakal Hujan di Malam Hari

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak