Kepada Suara.com, korban pun berharap agar pihak berwenang dapat menyusut hal ini.
"Saya pernah coba laporkan hal ini ke kampus, namun sifatnya mereka hanya preventif atau pencegahan, padahal bisa juga menyusut. Sejak saya speak up di media sosial, saya pun kini terima ancaman baik dari akun fake ataupun yang saya tahu orangnya," akunya seraya mengungkapkan jika motif menceritakan hal ini karena ada mahasiswa Batak yang masih memiliki akal sehat guna menghindari perploncoan demikian.