SuaraSumsel.id - Ustaz Felix Siauw membandingkan sosok yang suka membuat gaduh dengan sosok yang memerangi korupsi. Mesti tidak gamplang menyebutkan nama sosok tersebut, namun netizen menerka jika sosok tersebut adalah Ade Armando dan Novel Baswedan.
Perbandingan ini dibagikan di media sosialnya. Dia pun menuliskan dengan narasi yang sederhana, membandingkan dua sosok tersebut.
Dia memulai dengan mendiskripsikan sosok yang memerangi korupsi. Sejumlah ciri sosok yang memerangi korupsi ini dikenal seperti sosok yang mengabdi pada negara.
Selain mengabdi pada negara, sosok ini juga bertaruh pada nyawa dan keluarga memerangi para koruptor sekaligus mereka yang maling uang negara.
Sosok ini pun disiram air keras dan mengalami cacat permanen seumur hidup. Kasus yang dialami sosok ini dianggap sebagai masalah yang tidak serius.
"Mengabdi ke negara, bertaruh nyawa dan keluarga untuk memerangi para koruptor dan maling uang negara. Disiram air keras, cacat permanen seumur hidup. Tidak dianggap sebagai masalah serius," tulis Felix.
Sedangkan sosok lain yang dibandingkan cenderung memiliki sikap yang lebih negarif. Sosok ini disebut sering membuat gaduh, dan menyakiti orang lain.
Sosok ini pun disebut tukang yang cari masalah, sok tahu, dan besar mulut. Tetiba sosok ini memprovokasi, dan dipukuli. Setelahnya sosok ini, masih bisa foto-foto dan lanjutan ancamannya.
"Tukang cari masalah, sok tau, pandir dan besar mulut, banyak suara, buat gaduh, menyakiti orang, tapi kebal hukum tanpa diproses. Memprovokasi, dipukuli, masih bisa foto-foto dan lanjutkan ancaman. Masalah keamanan nasional, intoleransi, kebencian, anarkisme, radikalisme Islam, mengancam negara, melumpuhkan sendi-sendi konstitusi," tulisnya.
Baca Juga:Kopi Pagar Alam Sumsel Siap Ekspor, Sasar Segmen Pasar Produk Premium
Felix pun kemudian menegaskan perbandingan ini bukan soal kekerasan, namun ketidakadilan.
"Ini bukan masalah kekerasan. Ini masalah ketidakadilan," tulisnya.
Perbandingan ini langsung ramai dikomentari pengikut media sosialnya. Banyak yang kemudian memahami dan menerka jika sosok yang dibandingkan dengan kasus Novel Baswedan, adalah Ade Armando.
"Udah gitu pak novel di fitnah para cebi dan buzzer bayaran lagi..," tulis neng_76.
"Yang penting kita berjuang di bumi Allah Swt, kalah menang itu urusan Allah Swt... Yang penting di akhirat sdh siap untuk di Pertanggungjawaban," ujar fahlianori.
"Hmmm,,,, walaupun sama-sama namanya "korban", tapi tau korban mana yang mulia dan hina,," kata gienjie13.