SuaraSumsel.id - Massa aksi yang berasal dari dua kampus di Palembang, Sumatera Selatan telah ditemui oleh Ketua DPRD Sumsel, Anita Noeringhati.
Dalam pertemuan itu, mahasiswa membacakan 11 tuntutan di hadapan Ketua DPRD Sumsel yang tampak didampingi oleh anggota DPRD Sumsel serta Kapolda Sumsel Irjen Pol Toni Harmanto, dan Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib.
Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, enam tuntutan mahasiswa dalam aksi demonstrasi 11 April kali ini, langsung ditandatangani Ketua DPRD Sumsel.
Menurut RA Anita Noeringhati, tuntutan mahasiswa meminta kestabilan harga pangan, DPRD Sumsel sudah melakukan pengajuan ke pemerintah pusat.
Baca Juga:Mahasiswa Mulai Memadati Kawasan Simpang Lima DPRD Sumsel, Datang Berkonvoi
Mulanya mahasiswa yang berasal dari dua kampus itu menyampaikan tuntutan menolak penundaan pemilu, menolak masa jabatan Presiden Joko Widodo atau Jokowi dua periode, sekaligus menolak kenaikan harga bahan pangan dan bahan bakar minyak (BBM).
Setelah menerima dua kubu demonstran, atmosfer unjuk rasa 11 April masih memanas setelah aliansi mahasiswa dari Cipayung plus Palembang yang terdiri dari 10 organisasi mahasiswa ikut bergabung.
Dengan membawa sebuah keranda sebagai bentuk simbolis dari kekecewaan aliansi Cipayung plus. Simbolisasi keranda yang ditujukan kepada pemerintah RI saat ini.
Tampak demonstran sudah tak terkendali setelah aliansi mahasiswa mencoba membakar keranda yang dibawa, di mana langsung direspon aparat yang segera memadamkan kobaran api.
Tindakan aparat yang bergerak cepat memadamkan api, sempat memancing massa aksi untuk melempar barikade polisi dengan bongkahan batu dan botol air mineral.
Baca Juga:1.900 Personel Polda Sumsel Kawal Demonstrasi Mahasiswa di Palembang Hari Ini
Di tengah situasi yang bersitegang, Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhamad Ngajib masih berdiri guna berupaya menenangkan kembali massa aksi.