Malam Pertama Ramadhan, Puluhan Rumah di Kampung Nelayan Sungsang Terbakar

Malam Ramadhan pertama, puluhan rumah di kampung nelayan Sungsang, Banyuasin, Sumatera Selatan terbakar.

Tasmalinda
Sabtu, 02 April 2022 | 23:46 WIB
Malam Pertama Ramadhan, Puluhan Rumah di Kampung Nelayan Sungsang Terbakar
Puluhan rumah di kampung Nelayan Sungsang Banyuasin Sumsel terbakar [ist]

SuaraSumsel.id - Malam pertama bulan Ramadhan tahun ini diwarnai duka. Kebakaran hebat hingga menghanguskan puluhan rumah terjadi di kampung melayan Sungsang Banyuasin, Sumatera Selatan.

Kebaran hebat ini tepatnya terjadi diJalan Merdeka, Desa Sungsang 1, Kecamatan Banyuasin 2, Kabupaten Banyuasin. Melansir Sumselupdate.com-jaringan Suara.com, informasi kebakaran yang terjadi di kampung nelayan ini beredar luas di media sosial.

Diperkirakan kebakaran terjadi Sabtu (2/4/2022) sekitar pukul 19.00 WIB. 

Dalam keterangan yang dihimpun Sumselupdate.com, sedikitnya  52 rumah hangus terbakar yang berada di Kampung Sungsang 1, kecamatan Banyuasin 2, Kabupaten Banyuasin.

Baca Juga:LRT Sumsel Operasikan 88 Perjalanan Selama Ramadhan

Kebakaran hebat terjadi karena kondisi di pemukiman tersebut lebih banyak merupakan perumahan dengan kontruksi kayu. Informasinya, kebarakan disebabkan karena ada tumpahan BBM jenis Pertalite yang terbakar hingga meluas ke jalan.

Dugaan pemicu kebakaran itu dikemukakan Kapolsek Sungsang Iptu Bambang Wiyono yang menyebutkan kebakaran terjadi berawal dari warga yang melihat kobaran api dari jeriken yang berisikan BBM jenis pertalite yang tiba tiba mengeluarkan api.

Kendati demikian, Iptu Bambang Wiyoni, belum memastikan bagaimana api tersebut muncul.

“Dari keterangan saksi yang pertama kali melihat, api berasal dari jeriken minyak. Dengan sebuah handuk basah warga tersebut pertama berusaha memadamkan namun karena api yang semakin membesar, jeriken itu ia dorong ke jalan yang akhirnya tumpah justru membuat kobaran semakin membesar,” ungkapnya.

“Sampai sekarang kami masih mendata, dan tidak ada korban jiwa. Namun ada dua gedung walet besar di dalam lorong yang ikut terbakar,” ungkapnya.

Baca Juga:Bio Solar Langka, Anggota DPRD Sumsel Desak Pertamina Atasi Kelangkaan

Terakhir ia menyebutkan, kebakaran yang terjadi di kampung atas air ini baru di bisa dipadamkan tiga jam kemudian, di mana warga setempat secara bergotong royong memadamkan api dengan peralatan seadanya.

“Api baru bisa kita padamkan sekitar pukul 21.00 WIB,” pungkasnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini