Direktur Pemasaran Bank Sumsel Babel Antonius Prabowo Argo mengungkapkan pihaknya sebagai pembina UMKM kain songket sempat menggelar seminar terkait upaya membuka potensi pasar ekspor di Australia.
Dari hasil seminar itu, terdapat empat produk yang diputuskan untuk dikurasi yakni kain songket dan jumputan, kemplang, kopi dan rempah.
“Khusus songket, ternyata konsumen di Australia itu kurang menyukai warna-warna yang terang (mencolok). Mereka lebih suka warna soft,” kata dia.
Atas dasar itu, BSB akan membina pelaku UMKM songket untuk melahirkan produk dengan warna-warna lembut jika ingin merambah pasar ekspor di Australia, Eropa hingga Amerika Serikat.
Baca Juga:KKP Serahkan Satu Unit Ekskavator ke Pembudidaya Udang Vaname di OKI
Akan lebih baik, jika produk itu dari pewarna alami karena saat ini di negara-negara maju sedang mengandrungi produk yang berbahan alami ecofashion.
“Sejauh ini, dari kurasi itu baru kopi Kawah Dempo yang lulus ekspor. Songket dan jumputan akan kami dorong juga,” ujar dia. (ANTARA)