SuaraSumsel.id - Mantan Wapres Jusuf Kalla atau JK ikutan mengomentari riuh wacana pengunduran Pemilu 2024. Mantan Ketum Golkar itu memberi warning keras mengenai pesta demokrasi agar jangan sampai melanggar konstitusi.
Melanggar konstitusi akan berimbas pada negara yang akan terus konflik dan ribut. Pernyataan itu disampaikan JK saat menghadiri Musyawarah Besar (Mubes) Ikatan Alumni Universitas Hasanuddin (Unhas) di Kota Makassar, Sulawesi Selatan, kemarin.
JK menegaskan, penundaan Pemilu menyalahi konstitusi. Karena pesta demokrasi sudah diamanatkan setiap 5 tahun sekali.
Melansir terkini-jaringan Suara.com, jika Pemilu tetap dipaksakan ditunda, maka potensi konflik tidak bisa dielakkan. Karena itu, ia mengingatkan Pemerintah berhati-hati dan tetap taat kepada konstitusi.
Baca Juga:BMKG: Sumsel Bersuhu 32 Derajat pada Hari Ini
“Kecuali kalau konstitusinya diubah, (tapi) kita terlalu punya konflik. Jadi, kita taat pada konstitusi. Itu saja,” kata JK.
Ketum Umum Palang Merah Indonesia (PMI) ini berharap, wacana penundaan Pemilu tidak berujung pada masalah yang diakibatkan oleh kepentingan kelompok atau individu tertentu. “Konstitusinya itu lima tahun sekali. Kalau tidak taat konstitusi, maka negeri ini akan ribut,” ucapnya.
Pengunduran Pemilu 2024 mula-mula dilontarkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar. Lalu, didukung oleh Ketum PAN Zulkifli Hasan. Setelah itu, tak ada lagi ketum partai yang menyatakan dukungannya.
Hingga kemarin, parpol yang masih konsisten menolak gagasan itu adalah PDIP, NasDem, Demokrat, PKS, PPP, dan Gerindra.
Baca Juga:Menko Airlangga: Sumsel Telah Melewati Puncak Virus COVID-19 Omicron