Viral Pengeroyokan di SPBU Golf hingga Bawa Celurit, Penyebabnya Sepele Karena Hal Ini

Pengeroyokan di SPBU Golf yang viral berhasil diungkap, dipicu oleh hal sepele antar pelaku dan korban.

Tasmalinda
Kamis, 10 Februari 2022 | 12:53 WIB
Viral Pengeroyokan di SPBU Golf hingga Bawa Celurit, Penyebabnya Sepele Karena Hal Ini
Ilustrasi pengeroyokan. Pengeroyokan di SPBU Golf Kalidoni Palembang terungkap. [ANTARA]

SuaraSumsel.id - Aksi pengeroyokan yang terjadi di SPBU Golf Kalidoni, Palembang, Sumatera Selatan terungkap. Sempat viral di media sosial, penyebab pengeroyokan yang sampai membaca celurit disebabkan hal yang sepele.

Polisi berhasil menangkap aksi pengeroyokan yang dialami oleh Robby Irawan, warga Sako saat berada di areal SPBU Golf Kalidoni Palembang pada Minggu (6/2/2022) dinihari.

Kasubdit 3 Jatanras Polda Sumsel Kompol Agus Prihandinika mengatakan setelah melakukan pemeriksaan tujuh remaja, tiga ditetapkan sebagai tersangka.

“Dari hasil pemeriksaan tiga orang pelaku yang diamankan, kami sampaikan tidak ada kaitannya dengan kelompok atau perkumpulan tertentu,” tegas Kompol Agus.

Baca Juga:Siswa di 10 Sekolah di Palembang Terpapar COVID-19, Kembali Terapkan PTM 50 Persen

Melansir Sumselupdate.com - jaringan Suara.com, dari tiga pelaku yang dijadikan tersangka, dua di antaranya masih di bawah umur yakni Noor Bintang (20), warga Talang Jambe, Lorong Lematang berprofesi sebagai karyawan tempat pencucian mobil.

Dua di antaranya yakni RS (17), warga Komplek Perumahan Azhar Kenten, Kelurahan Kenten Laut Banyuasin dan MRP (17) warga Kelurahan Sukamaju, Kecamatan Sako Palembang.

Satu senjata tajam menjadi bukti dari tiga pelaku, di mana clurit tersebut milik RS (17). “Korban Robby Irawan mengalami luka memar lalu melaporkannya ke Polda Sumsel. Kita tindaklanjuti,” tutup Agus

Nur Bintang (20) yang terakhir memegang clurit hanya mengibaskan ke atas dan ke bawah saat berhadap-hadapan di SPBU Golf Kalidoni Palembang.

“Kami bukan gank motor, kami cuman mau nakutin rombongan korban, tidak ada niat buat ngelukai orang, menggunakan senjata tajam,” kata Nur Bintang.

Baca Juga:Sekolah di Palembang Kembali Terapkan Belajar PTM 50 Persen, Jika Ada Pelajar Terinfeksi COVID-19

“Kami kesal karena tak terima sepeda motor kami pecah dilempar batu, jadi awalnya cuman karena salahpaham,” ungkapnya. 

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini