Berlagak Mengusir Mahluk Halus, Pengasuh Ponpes di Musi Rawas Cabuli 15 Santri

Berpura-pura atau berlagak mengusir mahkluk halus, 15 santri dicabuli oleh pengasuh Ponpes.

Tasmalinda
Senin, 22 November 2021 | 16:34 WIB
Berlagak Mengusir Mahluk Halus, Pengasuh Ponpes di Musi Rawas Cabuli 15 Santri
ilustrasi pencabulan. Di Musi Rawas, pengasuh ponpes cabuli 15 santri [envato elements]

SuaraSumsel.id - Oknum pengasuh Pondok Pesantren atau Ponpes dilaporkan melakukan tindakan asusila terhadap  muridnya. Aksi pengasuh ponpes ini terbongkar setelah salah satu korban santri melaporkan peristiwa yang dialaminya di sebuah Pondok Pesantren (Ponpes) Musi Rawas. 

Diakui pelaku, tindakan asusila ini sudah lama  dilakukan IM (48). Peristiwa ini terungkap setelah salah satu korban HS (14) melaporkan kejadian asusila tersebut ke orang tuanya.

Korban merasa trauma telah dicabuli oleh pelaku sehingga ia meminta dijemput oleh orang tuanya. Betapa terkejut orang tua korban, tenyata yang melakukan ialah pengurus pondok pesantren. Modus yang dilakukan pelaku ialah dengan mengungkapkan adanya mahluk halus yang menganggu para korban.

"Modusnya pelaku mengatakan kepada korban  ada makhluk halus yang mengganggu. Untuk itu wajah dari korban diolesi minyak dan leher korban ditempeli kris. Setelah itu korban gauli oleh tersangka. Tersangka ini oknum pengelola yayasan," ungkap Kasat Reskrim Polres Musi Rawas AKP Dedi Rahmad Hidayat, Senin (22/11/2021) saat dihubungi Suara.com. 

Baca Juga:Pileg Masih Dua Tahun Lagi, Nasdem Sumsel Targetkan Hal Ini

Dedi menjelaskan, peristiwa pencabulan terhadap anak santriwati dilakukan tersangka terakhir pada bulan September 2021 lalu.
Tersangka mengajak HS untuk ke rumahnya di Desa Banpres Kecamatan Tuah Negri, Kabupaten Musi Rawas. Sesampainya korban diminta memijat.

"Pada saat kejadian tersebut korban dianjak ke kamar tersangka. Tersangka minta dikerok dan dipijat. Setelah itu, tersangka dengan modus jika di tubuh korban ada mahluk halus dengan mencabuli korban," ungkap dia.

Usai kejadian tersebut, korban syok, dan mengalami trauma. Orang tua korban yang curiga karena anaknya merasa ketakutan lantas melaporkan tersangka ke polisi.

"Tersangka ditangkap di rumahnya tanpa perlawanan dan mengakui perbuatannya,” ujar ia.

Tak hanya HK, yang menjadi korban dari perbuatan bejat IM. Terdapat empat korban yang juga mengaku pernah dicabuli korban. Mereka adalah santriwati atau murid dari tersangka di ponpes yakni, DA (14), NA (14), AU (14), dan MA (16).

Baca Juga:Antisipasi Bencana Hidrometeorologi, Walhi Sumsel Ingatkan Pemerintah Patuhi RTRW

Saat ini tim kepolisian tengah menyelidiki kasus ini. Masih ada 8 korban lagi, namun hingga saat ini belum melapor."Perkara persetubuhan anak di bawah umur sudah kita tindaklanjuti, hasil visum para korban ke RSUD Muara Beliti menjadi barang bukti untuk menjerat tersangka. Korban sudah kita himbau segera melapor," ujarnya.

Tersangka IM dikenakan Pasal 81 UU RI No.17 Tahun 2016 tentang penetapan peraturan pemerintah pengganti UU No.01 Tahun 2016 Tentang Perubahan kedua UU RI No.23 Tahun 2002 Tentang Perlindungan Anak.

Kontributor: Welly Jasrial Tanjung

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini