SuaraSumsel.id - PT Pertamina (Persero) menyatakan puluhan stasiun pengisian bahan bakar umum atau SPBU menggunakan tenaga surya sebagai sumber pembangkit listriknya.
Sekretaris Perusahaan Pertamina New Renewable Energy (NRE) Dicky Septriadi menyatakan pencapaian guna mendukung transisi energi yang difokuskan oleh internal BUMN Pertamina.
"Kami agresif mengawal transisi energi yang difokuskan di halaman Pertamina sendiri, yaitu proses inti di area-area operasi, perkantoran, fasilitas pendukung, serta SPBU," kata Dicky dalam keterangannya di Jakarta, Jumat.
Mulanya, SPBU yang terpasang PLTS mencapai 76 titik. Dari jumlah ini, terdapat penambahan mencapai 23 titik baru, sehingga kekinian mencapai 99 titik.
Baca Juga:Sah! UMP Sumsel Tahun 2022 Sebesar Rp3,144 Juta
Sebanyak 99 SPBU tersebut merupakan SPBU company own company operate atau COCO yang tersebar di Sumatera Selatan.
Selain di Sumatera Selatan, juga tersebar di Sumatera Utara, Sumatera Barat, Riau, Bengkulu, Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Kalimantan Timur, dan Kalimantan Barat.
Dicky menyatakan penyediaan PLTS di SPBU merupakan bagian dari program green energy station (GES) atau stasiun energi hijau.
GES merupakan konsep baru SPBU Pertamina di mana SPBU akan memberikan layanan terintegrasi untuk mendukung gaya hidup yang lebih ramah lingkungan kepada konsumen. (ANTARA)
"Target kami PLTS terpasang di 5.000 SPBU Pertamina," ujar Dicky.
Baca Juga:Digitalisasi Mendorong Pariwisata Sumsel Makin Dikenal meski Pandemi
Total kapasitas terpasang di 99 PLTS SPBU tersebut mencapai 668 KWp yang menggunakan sistem on grid.
Pertamina menargetkan pemasangan PLTS di 5.000 SPBU dapat menghasilkan listrik sebesar 31 MWp dengan potensi penurunan emisi karbon sebesar 34 ribu ton per tahun.