Ponpes Mengaku Kecolongan Pelaku Pedofil, Psikolog: Korban Butuh Dukungan Moril

Psikolog mengungkapkan anak-anak korban pedofil membutuhkan pendampingan yang bertahap.

Tasmalinda
Jum'at, 01 Oktober 2021 | 18:50 WIB
Ponpes Mengaku Kecolongan Pelaku Pedofil, Psikolog: Korban Butuh Dukungan Moril
Pelaku pedofil di ponpes AT Ogan Ilir. Korban membutuhkan dukungan moril. [Welly JS/Suara.com]

"Kemarin (hasil penyelidikan) tersangka JN korbannya ada 26, ini ditambah lagi 3, jadi totalnya 29. Yang di sodomi ada 11 anak, sisanya dicabuli," katanya.

"Satu korban lainnya, itu disodomi oleh tersangka IA. Jadi total korban dari kedua tersangka ada 30 anak untuk saat ini," ucapnya.

Ponpes Mengaku Kecolongan

Pimpinan Pondok Pesantren AT, AE mengatakan pihaknya merasa kecolongan dengan kejadian tersebut. Saat para pelaku diterima bekerja di Ponpes itu, tidak ada yang aneh dari keduannya, secara fisik maupun tingkah laku.

Baca Juga:Palembang Diguyur Hujan, Berikut Daerah di Sumsel Diprakirakan Hujan Hari Ini

Untuk pelaku IA, baru bergabung menjadi pengawas asrama dan pengajar. Sebelumnya IA bekerja di Eco pesantren atau perkebunan.

"Tahun 2020 dia baru bekerja di ponpes ini dan selama ini mengurusi perkebunan di Ponpes, Juli 2021 ini baru bekerja sebagai pengawas asrama dan pengajar. Sedangkan JN bekerja dari 2019 sebagai pengawas asrama," ujar Pimpinan Ponpes AT , saat dihubungi suara.com, Jumat (1/10/2021).

" Kami saat ini sedang bersih - bersih SDM. Karena kejadian ini kami melakukan paikotes terhadap seluruh SDM yang ada di Ponpes ini. Misal masih ada pelaku silahkan tangkap dan tindak,.kami serahkan semuanya ke pihak berwajib," tutur AE.

Pihak Ponpes mengakui jika ada santri yang keluar dari Ponpes atas kejadian ini.

" Karena kejadian ini pula Ponpes mulai ketat dalam penerimaan SDM baru. Sedangkan untuk santri ya g menajdi korban kami kumpulkan dan di recovery terhadap santri dan orangtuanya. Meski ada beberapa anak yang harus keluar dari Ponpes AT karema kejadian ini. Ada yang tetap bertahan mengelesaikan studinya,” jelasnya.

Baca Juga:Dua Mantan Wagub Sumsel Diperiksa Kasus Korupsi Alex Noerdin

Sementara itu, Humas Kanwil Kemenag Sumsel Saefuddin mengatakan apa yang terjadi di Ponoes AT itu adalah oknum.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini