Ali Kalora Tewas Tertembak, Ini Sejarah Mujahidin Indonesia Timur

Foto jenazah Ali Kalora tertembak pun beredar di media sosial.

Tasmalinda
Senin, 20 September 2021 | 08:21 WIB
Ali Kalora Tewas Tertembak, Ini Sejarah Mujahidin Indonesia Timur
Teroris MIT Ali Kalora [dokumentasi polisi]

"Kita berharap ini akan selesai. Tapi, jika melihat sejarah, bagaimana pimpinan MIT berganti dari sebelumnya hingga Santoso dan turun ke Ali Kalora. Itu bukan perjalanan 1-2 hari bagi mereka (berganti pemimpin)."

"Kelompok militan seperti ini tidak hanya bergantung pada satu figur simbolik, mereka akan mengupayakan terus proses regenerasi," kata Khairil.

Khairil mencontohkan, sebelum Santoso alias Abu Wardah, pimpinan MIT tewas tahun 2016, Ali Kalora bukan sosok yang diperhitungkan.

Teroris MIT Ali Kalora menyerang warga di Sigi, Sulawesi Tengah. [dokumentasi polisi]
Teroris MIT Ali Kalora menyerang warga di Sigi, Sulawesi Tengah. [dokumentasi polisi]

Bahkan Kapolri saat itu, Jenderal Tito Karnavian menyebut, "Ali Kalora jauh di bawah kelasnya Santoso dan Basri."

Baca Juga:Viral Krisdayanti Beberkan Gaji DPR, Segini Penghasilan DPRD Sumsel Perbulan

Di kepemimpinan Ali Kalora, kelompok MIT diduga terus melakukan beragam aksi teror.

Pada April tahun 2020, kelompok MIT diduga sebagai pelaku pembunuhan beberapa petani.

Tidak berhenti, kelompok ini juga diduga terlibat dalam kasus penembakan dua anggota polisi saat berjaga di sebuah bank di Poso. Kelompok ini diduga membunuh satu keluarga di Desa Lembantongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, Jumat (27/11) tahun 2020.

Pertengahan tahun ini, kelompok MIT kembali diduga sebagai otak pembunuhan empat petani di perkebunan kopi Desa Kalimago, Lore Timur, Poso.

"Sekarang ada dua pilihan kemungkinan setelah tewasnya Ali Kalora. Pertama, jika mereka yang DPO serta lainnya menyerah, selesai ini 'barang'."tegasnya.

Baca Juga:Tersangka Korupsi BUMD PDPDE, Mantan Gubernur Sumsel Alex Noerdin Ditahan

Jenazah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan dibawa ke RS Bhayangkara, Palu.
Jenazah Ali Kalora dan Jaka Ramadhan dibawa ke RS Bhayangkara, Palu.

"Tapi kalau keempat DPO masih mengangkat senjata maka saya melihat akan ada pemimpin baru," ujarnya.

Satgas Madago Raya kini memburu empat anggota MIT lainnya yang buron, yaitu Askar Alias Jaid Alias Pak Guru, Nae Alias Galuh Alias Muklas, Suhardin Alias Hasan Pranata dan Ahmad Gazali Alias Ahmad Panjang.

Kepala Polda Sulawesi Tengah, Irjen Polisi Rudy Sufahriadi, selaku Penanggung Jawab Kendali Operasi Satgas Madago Raya, Minggu (19/09), mengatakan setelah tewasnya Ali Kalora, kekuatan MIT tidak akan bertambah.

"Sampai hari ini mudah-mudahan tidak akan bertambah karena mereka tidak punya pimpinan lagi," kata Rudy dalam konferensi pers di Mapolres Parigi Moutong , Sulawesi Tengah, Minggu (19/09).

"Beberapa rekan mengatakan siapa penggantinya (Ali Kalora), tidak ada penggantinya, dan kita akan cari yang empat (DPO) sampai dapat," tegasnya.

Sumber: BBC Indonesia.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak