Pelibatan Masyarakat Jadi Kunci Jaminan Pasokan Bahan Baku Program MBG

Pelibatan masyarakat menjadi kunci menjaga pasokan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis.

Tasmalinda
Kamis, 18 Desember 2025 | 16:04 WIB
Pelibatan Masyarakat Jadi Kunci Jaminan Pasokan Bahan Baku Program MBG
rapat kordinas Badan Gizi Nasional
Baca 10 detik
  • Pelibatan masyarakat menjadi kunci menjaga pasokan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis.

  • Urban farming dan UMKM lokal membantu menekan ketergantungan pada distribusi pangan panjang.

  • Kolaborasi pemerintah daerah memperkuat ketahanan pangan dan ekonomi lokal.

SuaraSumsel.id - Pelibatan masyarakat dinilai menjadi kunci utama dalam menjamin keberlanjutan pasokan bahan baku Program Makan Bergizi Gratis (MBG) di tengah meningkatnya jumlah Satuan Pelaksana Pelayanan Gizi (SPPG) di berbagai daerah. Tanpa dukungan masyarakat dan pelaku usaha lokal, lonjakan kebutuhan pangan dikhawatirkan memicu kelangkaan dan kenaikan harga.

Wakil Kepala Badan Gizi Nasional (BGN) Sony Sonjaya menegaskan pentingnya peran masyarakat dalam rantai pasok MBG saat membuka forum lintas sektor bertajuk Penguatan Peran Serta Masyarakat dalam Program MBG melalui Supply Rantai Pasok Lintas Sektor di Serpong, Banten.

“Pelibatan masyarakat akan membantu menjamin pasokan bahan baku, seiring dengan terus bertambahnya jumlah SPPG di seluruh Indonesia,” kata Sony.

Saat ini, lebih dari 15 ribu dapur MBG telah berdiri di berbagai daerah. Kondisi tersebut berdampak pada meningkatnya permintaan komoditas pangan seperti sayuran, telur, dan buah-buahan. Di sejumlah wilayah, lonjakan permintaan bahkan mulai memicu kelangkaan barang dan kenaikan harga.

Baca Juga:Berkabut dan Sunyi, Danau Shuji 'Ubud'-nya Sumsel Ini Bikin Hati Langsung Adem

Untuk mengantisipasi hal tersebut, Sony mendorong masyarakat agar berperan aktif menjaga ketersediaan pangan, salah satunya melalui urban farming atau bercocok tanam di halaman rumah.

“Urban farming bisa menjadi bagian dari solusi agar daerah tidak terlalu bergantung pada rantai distribusi yang panjang. Dengan memproduksi pangan sendiri, pasokan menjadi lebih stabil,” ujarnya.

Sony juga menekankan bahwa pelibatan masyarakat akan lebih efektif jika mendapat arahan dan koordinasi dari pemerintah daerah. Ia mencontohkan pola pengelompokan produksi berbasis potensi desa.

“Pemerintah daerah bisa mengoordinasikan desa-desa sesuai potensinya. Ada desa yang fokus menanam sayur, desa lain menanam buah, sementara desa lain beternak ayam petelur atau pedaging. Dengan pola ini, daerah memiliki penyangga bahan baku untuk dapur MBG,” jelasnya.

Forum lintas sektor tersebut mendapat sambutan positif dari hampir 200 pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) yang hadir. Ketua DPC HIPMIKIMDO Kota Serang, Rini Damayanti, menilai kegiatan tersebut membuka peluang besar bagi UMKM untuk terlibat langsung dalam program MBG.

Baca Juga:BMKG Ingatkan Dampak Siklon Tropis Bakung, Potensi Cuaca Ekstrem Mengintai Sumsel

“Sebagai pengusaha UMKM, forum ini sangat berharga bagi kami untuk naik kelas dan semakin dihargai,” ujar Rini.

Ia mengaku tengah menyiapkan proposal kerja sama untuk menjadi pemasok bahan baku ke dapur-dapur MBG di wilayah Banten. Menurutnya, keterlibatan UMKM dalam rantai pasok MBG dapat memperluas jangkauan usaha sekaligus meningkatkan kapasitas produksi.

“Kami sangat berminat menjadi supplier dapur MBG karena ini bisa memperbaiki taraf hidup dan memperluas pasar UMKM,” katanya.

Juru Bicara BGN Dian Fatwa menambahkan, forum lintas sektor merupakan langkah awal yang strategis dalam memperkuat rantai pasok lokal. Ia menegaskan perlunya kolaborasi erat antara masyarakat, UMKM, dan pemerintah daerah agar pasokan pangan bergizi dapat terjaga secara berkelanjutan.

“Kolaborasi lintas sektor sangat penting untuk memastikan pasokan pangan bagi Program MBG tetap aman dan berkesinambungan,” ujarnya.

Sementara itu, Asisten Daerah Provinsi Banten Komarudin menyebut program MBG telah memberikan dampak nyata, khususnya bagi keluarga kurang mampu. Selain membantu pemenuhan gizi, MBG juga mengurangi beban pengeluaran rumah tangga dan membuka lapangan kerja baru.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Terkini