Harga Tes PCR di Indonesia Mahal, Kritik Tompi ke Jokowi: Harus Semurah-murahnya

Penyanyi, sekaligus dokter Tompi mengkritik harga PCR dan Swab di Indonesia yang mahal.

Tasmalinda
Rabu, 11 Agustus 2021 | 13:39 WIB
Harga Tes PCR di Indonesia Mahal, Kritik Tompi ke Jokowi: Harus Semurah-murahnya
Tompi [Revi C Rantung/Suara.com] Tompi mengkritik harga PCR dan Swab yang mahal di Indonesia.

SuaraSumsel.id - Penyanyi sekaligus dokter Tompi mengungkapkan jika harga PCR atau swab di Indonesia lebih mahal dibandingkan dengan negara lain.

Tompi pun menandai akun Presiden Joko Widodo guna menyuarakan hal tersebut. Menurut ia, negara harus hadir dalam menyediakan tes PCR dan swab yang murah bagi masyarakatnya.

Di tengah kasus positif Covid-19 yang kian meningkat, banyak masyarakat mengeluh soal harga PCR atau swab yang mahal.

Cuitan Tompi do Twitter
Cuitan Tompi do Twitter

Penyanyi sekaligus sutradara Tompi juga turut merasakan keresahan itu. Lewat cuitan Twitter, ia berharap agar pemerintah bisa menurunkan harga PCR atau swab semurah-murahnya.

Baca Juga:Kapolda Sumsel Diperiksa soal Donasi Rp 2 Triliun, Polri: Itu Masalah Internal

“HARGA PCR ATAU SWAB HARUS SEMURAH2nya!!! NEGARA HARUS HADIR memastikan ini,” tulis Tompi di Twitter @dr_tompi.

Melansir hop.id-jaringan Suara.com, Tompi mengungkapkan jika harga PCR atau swab di Indonesia cenderung lebih mahal. Ayah tiga anak tersebut, kemudian menandai akun Twitter Presiden Jokowi.

Ilustrasi Swab PCR untuk Covid-19. [Istimewa]
Ilustrasi Swab PCR untuk Covid-19. [Istimewa]

“Kenapa negara lain bisa lebih murah dari kita saat ini? Bukankah Beli bayam 100 selalu lebih murah dari beli bayam 10. Ayo lah Bisa! Mohon kendalinya Pak @jokowi,” ujarnya.

Unggahan itu lantas dikomentari oleh jagat Twitter dengan berbagai pendapat. Banyak yang meerasa setuju dengan cuitan penyanyi pemilik bernama Teuku Adifitrian tersebut.

Petugas kesehatan meletakkan spesimen swab pasien ke Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans saat uji swab PCR di Kantor Dinas Kesehatan Bantul, Rabu (24/2/2021). - (SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora)
Petugas kesehatan meletakkan spesimen swab pasien ke Mobil Laboratorium Bergerak Surveilans saat uji swab PCR di Kantor [SuaraJogja.id/Muhammad Ilham Baktora]

“Dok punten maaf ya, tapi kalau mau PCR gratis bisa langsung ke Puskesmas, bilang aja habis kontak erat inshaAllah diterima. PCR murah saya dukung banget, tapi kalo gratis opsinya pun aja tgl mau atau engga aja.,” tulis seorang netter.

Baca Juga:Soal Donasi Fiktif, Ini Dalih Mabes Polri Ogah Ungkap Hasil Pemeriksaan Kapolda Sumsel

“Org begitu disuruh swab pcr pasti udah mikir biayanya… saya yg nakes aja mikir ngeluarin duit sebanyak itu, makanya org pada gamau swab pcr, mauny swab antigen aja,, malah swab antigen jg masih mahal untuk kebanyakan orang,” kata netter lain.

“Saya sdh alami Dok. Tgl 31/05/21 tes Swab Antigen di RS biayanya Rp 250.000, hasil positif & disarankan utk Swab PCR biayanya Rp 1,2 jt utk memastikan apakah benar² terkena Covid atau tdk. Saya tolak, lgsg isoman saja. Alhamdulillaah sdh sembuh, tgl 15/06/21 sdh bisa keluar rumah,” ujar warganet.

Tompi juga pernah menjadi sorotan publik setelah menyampaikan keresahan warganet tentang aturan makan di tempat selama 20 menit,

“Makan 20 menit aja dijadikan lelucon, memang kita ini senang bercanda. Tapi terlepas dari itu, saya menangkap maksud dari makan 20 menit itu bukan masalah waktunya, tapi penekanan ‘JANGAN BERLAMA-LAMA, mengurangi risiko tertular, BIAR HIDUP LEBIH LAMA’ Bercanda boleh tapi jangan kebablasan,” ungkap Tompi.

“Ayolah energinya kita habiskan buat sama-sama menghentikan penularan Covid ini, daripada habis untuk menghujat dan nyari negatifnya mulu. Katanya udah capek sama keadaan begini, kalau hak bareng dan seirama enggak bakalan beres. Nah kalau semua mau bikin irama sendiri-sendiri BINGUNG lah,” tambah Tompi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini