Nobar Seni Tari "Dari Pustaka Rumahku" Ramaikan Festival Bulan Juni Palembang

Komunitas tari Saundance akan meramaikan festival bulan Juni di Palembang melalui nonton bareng Dari Pustaka Rumahku.

Tasmalinda
Kamis, 10 Juni 2021 | 21:52 WIB
Nobar Seni Tari "Dari Pustaka Rumahku" Ramaikan Festival Bulan Juni Palembang
Komunitas tari Saudance [dok Komunitas] Nobar Seni Tari "Dari Pustaka Rumahku" Ramaikan Festival Bulan Juni Palembang

SuaraSumsel.id - Festival Bulan Juni yang digelar oleh berbagai komunitasi di Palembang, Sumatera Selatan akan diwarnai penampilan kreatif Komunitas tari Saudance. Komunitas ini akan menggelar nonton bareng atau Nobar karya virtual Dari Pustaka Rumahku, di Rumah Sintas Palembang.
 
Karya virtual akan tayang melalui saluran Youtube Premiere di kanal Saudance.Idn, Jumat (11/06) Pukul 19:30 WIB nanti.
 
Pelaksanaan nonton bareng juga akan menerapkan protokol kesehatan Covid-19, dan mengundang kalangan terbatas ini.

Selain nonton bareng juga akan digelar diskusi karya dengan menghadirkan dua pembicara yakni, Rizqi Turama yang merupakan Dosen FKIP Universitas Sriwijaya, dan Conie Sema, Direktur Artistik Teater Potlot.
 
"Dari Pustaka Rumahku adalah sebuah kinerja kolaborasi seni pertunjukan yang menggunakan media publik virtual merupakan bentuk responsif pekarya seni di Palembang berkaitan kondisi pandemi covid-19 saat ini," ujar Conie, Kamis (10/6/2021).
 
Koreografer yang juga Ketua Saudance, Sonia Anisah Utami mengatakan, karya ini tercipta dengan melibatkan lintas disiplin, koreografi, videografi, musik, dan grafis.

"Membaca dan mencari keterhubungan antara realitas faktual, simbol, ilmu pengetahuan, serta kondisi sosial masyarakat. Dalam lintasan waktu lalu, hari ini, dan opsi-opsi ke depan," katanya.

Menurut Sonia Anisah Utami yang juga pengajar di Universitas PGRI Palembang, dalam tahapan riset awal mereka mencoba observasi tempat, yakni sebuah rumah (Rumah Sintas) sebagai perencanaan ide dan gagasan ruang performancenya.

Baca Juga:Cegah Karhutla, Teknologi Modifikasi Cuaca Mulai Beroperasi di Langit Sumsel

Bersama videografer dan music director, mereka mengumpulkan bunyi, properti, dan scenery rumah tersebut.

Kemudian mempelajari lintasan ruang ke ruang, desain arsitekturnya, juga riwayat rumah hingga sampai pada ruang perpustakaan yang ternyata ruang komunitas baca "Bucu Buku,".
 
"Dari sana kami memulai diskusi dan merancang gagasan serta aspek-aspek artistik," ujar Yudi Semai yang menggarap videografinya.

Penata musik muda, Jeje Dije menambahkan, penggarapan musik untuk produksi virtual “Dari Pustaka Rumahku” agak berbeda dari yang biasa dikerjakannya.

“Dari proses awal kami riset bersama di lokasi. Menyimak dan merekam berbagai bunyi dan aktifitas di lokasi. Kemudian berdiskusi berkali-kali sampai mendapat gambaran awal komposisi serta efek suara dan ambient bunyi-bunyi yang dapat dihadirkan baik dalam presentasi video, alur stori, juga gerak tubuh,” ujarnya.
 
Dalam keterangan persnya, “Dari Pustaka Rumahku” selain menawarkan gagasan penggarapan virtual juga mengundang diskusi tentang simbolisme media yang digunakan dalam membangun pemahaman tentang keberadaan rumah sebagai wilayah "tak berbatas"? Kemudian bagaimana proses produksi budaya dan ilmu pengetahuan berlangsung dan membangun ruang-ruang identitas baru terhadap identitas budaya sebelumnya.

Apakah batasan (boundaries), ruang, jarak antara arus yang masuk bersama nilai-nilai baru ke rumah, tidak lagi menjadi penting. Ketika hari ini, kita membiarkan pintu rumah tak lagi terkunci. 
 
Festival Bulan Juni
 
Festival Bulan Juni adalah kegiatan yang lahir dari gagasan sejumlah komunitas seni dan budaya, juga komunitas literasi dan penggiat lingkungan di Palembang.

Baca Juga:Jelang Belajar Tatap Muka Juli, Baru 65 Persen Guru Sumsel Divaksin COVID-19

Gagasan ini didasari dari keinginan membuat ruang kreatif yang dilakukan secara partisipatoris dan reguler selama satu bulan.

Masing-masing komunitas menyiapkan biaya kegiatan dan tempat acara sendiri. Momen bulan Juni diambil sebagai perayaan hari lingkungan dan hari independensi sedunia.
 
Menurut Panitia Festival Bulan Juni, Taxlan, kegiatan berlangsung 5 - 27 Juni 2021, meliputi pertunjukan seni, pameran seni rupa, sastra, film, bedah buku, tukar bincang, screening, dan diskusi lingkungan, dan kegiatan sosial. Sebanyak 20 komunitas ikut meramaikan festival yang digelar di 12 tempat di kota Palembang.
 
“Festival ini akan dilanjutkan setiap tahun, dan rencana jumlah iven serta komunitas yang terlibat akan dperbanyak. Begitu pun jangkauan kegiatan akan diperluas skup provinsi,” tambah Ryllian, salah seorang panitia lainnya.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini