SuaraSumsel.id - Sejumlah petani dari beberapa daerah di Sumatera Selatan mendatangi kantor Divre Perum Bulog menyerap gabah. Apalagi jual gabah rendah, jauh di harga pokok penjualan yang ditetapkan pemerintah.
Koordinator aks bersama petani, Sanusi mengatakan pada saat panen sebulan terakhir. harga gabah dan beras di sentra produksi sejumlah kabupaten dalam wilayah Sumsel rendah.
"Petani sangat resah dan merugi dikarenakan drastisnya penurunan harga gabah hingga Rp3.800/kg, jah dibawah harga yang ditetapkan pemerintah yakni Rp4.200-5.250/kg,” ujarnya, seperti dilansir dari ANTARA, Kamis (25/3/2021)
Meski aksi berlangsung damai, petani berharap pihak Bulog melakukan pembelian gabah dan beras petani.
Baca Juga:Diinget Wong Palembang! Pakai Knalpot Bising Bisa Didenda Rp 250.000
Selain itu, untuk mencegah timbulnya permasalahan serupa setiap masa panen, perusahaan milik negara itu membenahi sistem penyerapan hasil panen petani yang melibatkan pihak ketiga itu.
"Jangan ada lagi monopoli antara pengusaha besar dengan Bulog sehingga gabah dan beras petani tidak terserap dengan baik dan memberikan celah permainan harga ketika masa panen," desak Sanusi.
Menanggapi aksi petani ini, Wakil Kepala Perum Bulog Divre Sumsel-Babel, Rahmat Sahjoni berjanji dalam waktu dekat akan menyerap hasil panen petani baik itu beras maupun gabah.
“Semua aspirasi yang disampaikan dalam aksi ini akan kami tampung dan tindaklanjuti, hal-hal yang terkait kebijakan pimpinan pusat akan kami sampaikan kepada jajaran direksi,” ujar Rahmat.
Baca Juga:TNI di Palembang Temukan Uang Rp 2,5 Juta, Kini Ia Mencari Pemiliknya