Yuni, Atlet Catur Disabilitas Wanita asal Sumsel Penuh Prestasi

Sumsel juga menyimpan atlet catur profesional yang berprestasi.

Tasmalinda
Rabu, 24 Maret 2021 | 13:15 WIB
Yuni, Atlet Catur Disabilitas Wanita asal Sumsel Penuh Prestasi
Yuni, Atlet catur Sumatera Selatan yang penuh prestasi [Fitria/Suara.com] Yuni, Atlet Catur Disabilitas Wanita asal Sumsel Penuh Prestasi

SuaraSumsel.id - Nama Grand Master (GM) Irene Sukandar terus dikenal sejak tampil mengalahkan Dewa Kipas pada pertandingan persahabatan di akun YouTube Deddy Corbuzier kemarin lusa.

Namun, tidak hanya GM Irene, Sumatera Selatan atau Sumsel ternyata juga punya pemain catur wanita yang berprestasi.

Salah satunya Yuni. Ia atlet disabilitas yang berhasil meraih cukup banyak kemenangan sekaligus mengharumkan nama bangsa.

Wanita berusia 42 tahun ini sudah sejak 2012 lalu menjadi atlet catur nasional dengan mengikuti berbagai kejuaran dan membawa pulang mendali kemenangan.

Baca Juga:Diinget Wong Palembang! Pakai Knalpot Bising Bisa Didenda Rp 250.000

Awal karirnya, dengan mengikuti kejuaraan catur nasional dan langsung mendapatkan perunggu pertamanya.

Beberapa kejuaraan yang pernah diikuti seperti, Pelatnas Asian Games Singapura mendapatkan dua emas dan satu perunggu.

Pada tahun 2017, di Asian Paragames Malaysia ia pun berhasil mendulang dua emas, serta berbagai kejuaraan nasional maupun internasional lainnya.

“Termasuk juga ikut ajang Asian Games 2018 dan alhamdulillah dapat dua emas dan satu perunggu juga,”ceritanya pada Suarasumsel.id, Selasa (23/3/2021).

Menurut wanita kelahiran 3 Mei 1979 Ini, bergabung menjadi atlet catur wanita sekaligus penyandang disabilitas saat 2012 lalu masih terbilang langka di National Paralympic Committee (NPC).

Baca Juga:TNI di Palembang Temukan Uang Rp 2,5 Juta, Kini Ia Mencari Pemiliknya

Hal tersebutlah yang membuatnya tertarik menekuni bidang catur.

“Memang sudah bisa bermain catur, hanya belum terlalu tahu detailnya sehingga dilatih terus sampai bisa ikut kejuaraan,”katanya.

Bertanding di perlombaan disabilitas, kata Yuni, bukan suatu permasalahan malah justru mendapatkan perlakuan khusus dari panitia penyelenggara.

“Di perlombaan khusus disabilitas kami mendapatkan perlakuan prioritas punya meja yang sudah disesuaikan senyaman kami,”jelasnya.

Di usia yang tak lagi muda, dan telah berkeluarga membuat Yuni tak patah semangat untuk terus berlatih.

Kini, ia tengah mempersiapkan diri untuk ajang Asian Paragames di Vietnam yang direncanakan pada Desember mendatang.

“Untuk bibit-bibir pemain catur harus terus dilatih dengan mengikuti berbagai pertandingan. Di masa pandemi pun bisa berlatih catur melalui aplikasi online,” pungkasnya.

Kontributor: Fitria.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

Lifestyle

Terkini