Angin Segar bagi Barat Pulau Sumatera, JTTS Melesat walau Pandemi

Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) diharapkan menjadi solusi pemulihan usai pandemi ini. Pembangunannya kian membuka ruang bagian barat Pulau Sumatera.

Tasmalinda
Minggu, 21 Maret 2021 | 18:15 WIB
Angin Segar bagi Barat Pulau Sumatera, JTTS Melesat walau Pandemi
Pekerja berada di lokasi pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatra Zona 1 di Desa Palem Raya Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Foto diabadikan di jalan tol ruas Indralaya – Prabumulih sepanjang 64,8 kilometer yang merupakan rangkaian JTTS koridor Palembang – Bengkulu, Rabu (17/3/2021). (matakamera/fornews.co/mushaful imam

Selama ini, kopi Sumsel pun mengalir ke wilayah tetangga dengan mengandalkan jalur jalan lintas tengah selama ini. Karena itu, biaya yang dikeluarkan sekaligus waktu tempuh juga lebih besar. Pembangunan jalan tol menuju atau dari Provinsi Bengkulu akan membuka akses kedua daerah.

“Dengan adanya tol penghubung, Sumsel akan lebih dikenal sebagai pusat pertumbuhan, sementara jarak tempuh yang akan semakin dekat dan cepat, dan tentu akan lebih murah,” ujar ia.

Data Dinas Perkebunan, areal kebun kopi di Sumsel mencapai 250.354 hektar (Ha) dengan produksi kopi 163.868 ton biji kering yang dihasilkan oleh 214.363 kepala keluarga (KK) petani kopi. Kopi ini pun akhirnya pergi di wilayah tetangga baik ke utara atau ke selatan, seperti halnya Lampung.

“Kopi Sumsel pun dibawa ke Bengkulu. Banyak kebun kopi Bengkulu, milik warga Sumsel,” terang ia.

Baca Juga:Upaya Tingkatkan Hunian, Hotel di Palembang Diskon Hingga 50 Persen

Dengan keberadaan jalan tol, Ismed memastikan pertumbuhan ekonomi baru di wilayah-wilayah penghasil kopi termasuk tujuan juga akan berkembang. Misalnya, Provinsi Bengkulu yang dikenal dengan wisata pantai dan perbukitan, juga bisa menjadi bagian promosi kopi Sumsel.

Selain kopi, Wakil Ketua Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI) DPP Sumsel ini mengatakan terdapat komoditas pertanian lain yang juga berpotensi seperti hanya sayur mayur, gula aren dan kelapa sawit.

“Pembangunan tol harus dipercepat dan segera. Karena dis ana sektor-sektor produsen perkebunan Sumsel, terkhusus kopi. Potensi terhubung dengan Bengkulu yang selama ini mengandalkan jalan ruas yang sempit, juga akan semakin mengenalkan kopi Sumsel benar-benar dari Sumsel,” terang ia.

Di Bengkulu sendiri, beberapa pusat pertanian seperti halnya wilayah Curug dan kabupaten Kepahiang dikenal sebagai produsen hortikultura. 

Kata Ismed, saat jalan tol sudah beroperasional akan membuat biaya logistik, dan usia angkut produk pertanian menjadi lebih efisien.

Baca Juga:Jelang Ramadan, Ini Cara Pemkot Palembang Memastikan Kebutuhan Pokok Cukup

“Bisa dibayangkan ongkos logistik bisa lebih cepat sekaligus makin menjamin kesegaran komoditas, misalnya sayur mayur itu. Ini nilai-nilai tambah yang akan dirasa, jika tol melesat dan terus dibangun,” ungkapnya.

Berpengalaman tinggal di Malaysia, Ismed pun meyakini pembangunan infrastuktur obat memperbaiki kondisi ekonomi. Hal tersebut karena interaksi dan koneksi antar wilayah bukan menjadi kendala perdagangan.

“Saya pun berharap tol menjadi solusi pemulihan ekonomi saat pandemi ini,” ucap ia.

Menurut ia, sebuah harapan besar bagi Sumatera Selatan saat ruas jalan trans ini menembus ruang-ruang kabupaten di barat, hingga Bengkulu.

Pekerja berada di lokasi pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatra Zona 1 di Desa Palem Raya Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Foto diabadikan di jalan tol ruas Indralaya – Prabumulih sepanjang 64,8 kilometer yang merupakan rangkaian JTTS koridor Palembang – Bengkulu, Rabu (17/3/2021). (matakamera/fornews.co/mushaful imam)
Pekerja berada di lokasi pembangunan proyek Jalan Tol Trans Sumatra Zona 1 di Desa Palem Raya Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten Ogan Ilir, Provinsi Sumatra Selatan. Foto diabadikan di jalan tol ruas Indralaya – Prabumulih sepanjang 64,8 kilometer yang merupakan rangkaian JTTS koridor Palembang – Bengkulu, Rabu (17/3/2021). (matakamera/fornews.co/mushaful imam)

Lestarikan Cagar Budaya

Selain mengenalkan hasil bumi, jalan trans tol Sumatera juga ditujukan menjadi media mengenalkan cagar budaya separti halnya tanjak dan songket.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini

Tampilkan lebih banyak