Terjebak di Lubang Tambang 15 Meter, Tiga Penambang Emas Tradisional Tewas

Tiga penambang wara desa Muratara meninggal dunia.

Tasmalinda
Jum'at, 19 Maret 2021 | 16:17 WIB
Terjebak di Lubang Tambang 15 Meter, Tiga Penambang Emas Tradisional Tewas
Jenazah Sadam Husin saat akan dimakamkan [Renaldi/suara.com] Tiga Penambang Emas Tradisional Tewas Terjebak di Lubang Tambang 15 Meter.

SuaraSumsel.id - Tiga penambang emas tradisional di Kecamatan Limun Desa Muaro Limun, Sarolangun, Provinsi Jambi, meninggal dunia di lubang tambang sedalam 15 meter.

Kejadian sendiri terjadi pada Kamis (18/3/2021), sekitar pukul 02.00 WIB dini hari.

Ketiga korban itu diketahui beridentitas, Sadam Husin (34) warga Desa Karang Waru, Kecamatan Rupit, Odong (25) dan Rafi (23) keduanya warga Desa Karang Anyar, Kecamatan Rupit Kabupaten Muratara.

Menurut rekan kerja korban yang berada di lokasi Dien Murta (55), awalnya korban Odong, ingin membuat tempat mereka tidur di pondok, lalu Odong mengambil gergaji yang berada di dalam lubang tambang.

Baca Juga:Pondok Pesantren di Sumsel Jadi Sub Penyalur Bahan Bakar Minyak

Saat Odong masuk ke dalam lubang tambang hingga kedalammnya 15 meter namun tidak kunjung keluar.

Mengetahui hal tersebut, korban Sadam Husin dengan menggunakan alat penerang senter melihat korban Odong seperti dalam kondisi terjepit tidak sadarkan diri.

Melihat korban tidak bergerak, lalu Sadam berusaha membantu temannya berada di dalam lubang.

“Namun saat korban Sadam membantu, dia malah ikut terjebak di dalam lubang dan tak sadarkan diri,” kata Dian Murta kepada Wartawan, Jumat (19/3/2021).

Kemudian dikatakan Dien, datanglah korban Rafi.

Baca Juga:Belajar Tatap Muka di Sumsel Bakal Digelar jika Seluruh Guru Divaksin

Korban Rafi mendapati Sadam dan Odong terjebak didalam lubang tak sadarkan diri sempat memberi temannya bernama Al kalau Odong dan Sadam terjebak di lubang tambang.

Lanjut Dien, korban Rafi pun berusaha membantu temannya itu namun Naasnya Rafi juga ikut pingsan di dalam lubang se dalam 15 meter itu.

"Karena Rafi, Sadam, Odong tak kunjung naik ke atas, sehingga membuat Al dan Ijal curiga, ada apa, kenapa ketiga temannya tak kunjung naik ke atas," pungkas Dian.

Namun, alangka terkejutnya kedua temannya mendapati ketiganya sudah tak bernyawa di dasar lubang. Mereka juga melihat mesin pompa air masih dalam kondisi menyala, mereka langsung sigap dan mematikan mesin pompa.

Kepala Desa (Kades) Karang Waru, Arwan membenarkan seorang warganya meninggal dunia saat dia sedang bekerja sebagai tambang tradisional. “Iya Sadam warga kita sedangkan dua temannya warga Desa Karang Anyar,”kata Arwan kepada wartawan.

Suarasumsel.id masih berupaya mengkonfirmasi mengenai peristiwa para penambang ini.

Kontributor: Renaldi.

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini