SuaraSumsel.id - Sebuah aliran yang kemudian dikenal dengan aliran Hakekok Balatasuta mencuri perhatian publik. Dengan menganut aliran ini, belasan orang di Pandenglang Banten terpaksa diamankan polisi karena menggelar ritual aneh, mandi bersama baik laki-laki dan wanita.
Tidak hanya laki-laki dan wanita, dalam video yang sempat direkam warga, juga terdapat anak-anak. Mereka menggelar ritual keagamaan dengan mandi bersama di lokasi penampungan areal perkebunan swasta.
Seorang di antara mereka tampak memimpin jalannya ritual.
Polres Pandeglang, Banten, tengah melakukan penyelidikan terhadap dugaan aliran sesat di wilayah hukumnya.
Baca Juga:Menanggulangi Banjir, Lima Sungai di Sumsel Ini Dinormalisasi
Waka Polres Pandeglang, Kompol Riky Crisma Wardana, mengatakan aliran itu bernama Hakekok Balatasuta. Sementara pihaknya masih melakukan penyelidikan dengan berkordinasi pada Bakorpakem yang diketuai Kajari Pandeglang guna memutuskan apakah ini benar-benar sesat.
"Untuk masyarakat yang diduga sudah kami amankan dan sedang kami dalami agar masyarakat jangan resah dengan apa yang sudah beredar,” ujarnya seperti dikutip dari bantennews.co.id - jaringan Suara.com, Kamis (11/3/2021).
Pihak kepolisian sudah mengamankan sekitar 16 orang yang masih punya ikatan keluarga diamankan Polres Pandeglang. Belasan orang tersebut diamankan karena diduga menganut aliran Hakekok Balatasuta.
Keenam belas orang tersebut terdiri dari lima orang perempuan, delapan orang laki-laki dan tiga orang anak di bawah umur.
Kompol Riky Crisma Wardana mengatakan penangkapan ini berawal dari laporan masyarakat yang merasa resah dengan aktivitas atau ritual yang sering mereka lakukan.
Baca Juga:Ikut KLB Deli Serdang, 7 Pengurus Partai Demokrat Sumsel Ini Dipecat
Keenam belas orang ini sering terlihat mandi bersama tanpa busana di penampungan air di area kebun sawit milik PT. GAL di Kecamatan Cigeulis.
Sumber: Suara.com