Pilih penjual yang menggunakan kemasan dengan bahan biodegradable.
Jika terpaksa mengonsumsi atau membeli produk dengan kemasan sekali pakai, usahakan memilih produk dengan kemasan biodegradable. Karena kemasan dengan bahan biodegradable dapat terurai dalam waktu 12-24 bulan dan dapat dihancurkan secara alami.
Pisahkan sampah organik dan anorganik
Proses pemisahan sampah berdasarkan jenisnya merupakan tahap awal dari proses daur ulang. Kita dapat membantu tempat pengelolaan sampah dengan mulai memilah sampah di rumah.
Baca Juga:Setelah Vaksinasi Covid-19, Bisnis Perhotelan di Sumsel Diharapkan Membaik
Caranya mudah, pisahkan tempat sampah organik dan anorganik.
Sampah-sampah yang mudah terurai seperti buah dan sisa makanan dapat kamu masukkan ke dalam tempat sampah organik.
Sementara sampah lain yang sulit terurai seperti kaleng aluminium, kemasan plastik, kaca, dan logam dapat dimasukkan ke dalam tempat sampah anorganik.
![Pekerja memilah-milah sampah yang akan diproses menjadi kerajinan tangan di UKM rumah daur ulang milik Ibu Yanti, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Selasa (28/1). [Suara.com/ Alfian Winanto]](https://media.suara.com/pictures/653x366/2020/01/28/32977-rumah-daur-ulang-sampah.jpg)
Mendaur ulang sampah
Setelah memisahkan kedua jenis sampah, tahap selanjutnya adalah mendaur ulang sampah organik. Contohnya, seperti dedaunan kering yang dapat didaur ulang menjadi pupuk kompos untuk tanaman di rumah.
Baca Juga:Dipengaruhi Pasar Global, Ini Enam Faktor Pengaruhi Nilai Karet Sumsel
Bila ada jenis sampah yang tidak bisa didaur ulang secara mandiri, bisa dikirim ke penyedia jasa daur ulang pihak ketiga atau diberikan kepada para pemulung dan pengepul barang bekas.