Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ182 Asal Sumsel Serahkan Data Sidik Jari

Keluarga Rion Yogotama membawa sidik jari ke posko ante mortem rumah sakit Polri, Jakarta.

Tasmalinda
Senin, 11 Januari 2021 | 18:16 WIB
Keluarga Penumpang Sriwijaya Air SJ182 Asal Sumsel Serahkan Data Sidik Jari
Petugas melintasi logo perusahaan angkutan udara Sriwijaya dan NAM Air di Posko Crisis Center Sriwijaya Air SJ 182 Terminal 2D Bandara Soekarno-Hatta, Tangerang, Banten, Sabtu (9/1/2021). [ANTARA FOTO/Fauzan]. Pihak keluarga penumpang asal Lubuklinggau menyerahkan data sidik jari.

SuaraSumsel.id - Keluarga penumpang Rion Yogotama, penumpang Sriwijaya Air SJ 182 asal Lubuklinggau Sumatera Selatan mendatangi posko ante mortem, Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta, Senin (11/1) pagi.

Keluarga Rion menyerahkan data sidik jari sekitar pukul 10.00 WIB.

"Bawa ijazah dan Kartu Keluarga (KK)," ujar Sugito, Paman Yoga, saat ditemui wartawan di Jakarta, Senin.

Sugito masih berharap menemukan kabar baik dari peristiwa tersebut.

Baca Juga:Sriwijaya Air Jatuh, Pemain Persebaya Aryn Williams Galang Dana bagi Korban

Pasalnya, Yoga (30) sempat menggunakan maskapai lain saat berangkat dari Lubuk Linggau, Sumatera Selatan.

Ia baru berganti maskapai Sriwijaya Air ketika transit di Jakarta, sebelum bertolak ke Pontianak, Kalimantan Barat.

Yoga adalah karyawan salah satu perusahaan pembangunan tower jaringan telekomunikasi. Ia sudah malang-melintang bekerja di sana dan kerap ditempatkan di luar kota.

Sugito mengatakan Yoga baru saja akan ditempatkan bekerja di Pontianak oleh perusahaannya.

"Tadinya (bekerja) di Jakarta, terus sempat pulang ke Lubuk Linggau, lalu (bekerja) ke Pontianak. Tapi transit (dulu) di Jakarta," kata Sugito.

Baca Juga:Polri Klaim Siap Beri Pendampingan Maksimal Keluarga Korban Sriwijaya Air

Sebelumnya, pria yang memiliki dua anak yang masih balita itu sudah pernah ditempatkan perusahaan untuk bekerja di Papua, Ambon, dan Bali.

Sebelum berangkat ke Pontianak, Yoga sempat meminta istrinya memakai baju putih. Sedangkan anak-anaknya diminta memakai baju Yoga.

Saat itu, Sugito tidak tahu mengapa permintaan tersebut diajukan.

"Enggak tahu kenapa," kata Sugito.

Sesaat sebelum kejadian nahas tersebut, istri Yoga juga masih sempat berkontak dengan suaminya.

"Sekitar jam 13.00 WIB, mereka berangkat ke Pontianak (dari Jakarta). Nah selang beberapa menit, hilang kontak. Serempak dengan itu, kan di dalam pesawat, ponsel dimatikan," kata Sugito.

Akhirnya, ketika tiba di Pontianak, mereka diberi kabar dari rekan kantor Yoga di Pontianak bahwa di dalam data manifest Sriwijaya Air yang hilang kontak, tertera nama Rion Yogatama.

Vivi, istri Yogi penumpang Sriwijaya Air asal Lubuklinggau [Renaldi/suara.com]
Vivi, istri Yogi penumpang Sriwijaya Air asal Lubuklinggau [Renaldi/suara.com]

Sembari menunggu kabar, keluarga pun berangkat ke Jakarta pada Sabtu malam (9/1) dan diberi penginapan oleh maskapai Sriwijaya Air, walau akomodasi ke Jakarta mereka tanggung dari kocek pribadi.

Hingga pada Senin (11/1) keluarga Yoga pun datang ke RS Polri untuk mengonfirmasi data fisik ante mortem milik Yoga.

Sugito mengatakan keluarga berharap pihak Rumah Sakit dapat memberi kejelasan mengenai kabar Yoga yang sebenarnya.

"Harapannya supaya cepat ketemu, cepat dikubur lah dengan baik-baik," kata Sugito. (ANTARA)

BERITA TERKAIT

REKOMENDASI

News

Terkini