SuaraSumsel.id - Kejelasan keberlangsungan liga memang tengah dinanti oleh klub-klub di Tanah Air.
Tidak hanya klub yang menanti kepastian tersebut. Para pendukung (suporter) pun juga gunda gulana menunggu kepastian liga di masa pandemi ini.
Seperti halnya, suporter Sriwijaya FC yang mengaku turut merasakan kelesuan liga dan sulit menggelar kegiatan organisasi.
Ketua Sriwijaya Mania (S-MAN), Eddy Ismail menuturkan saat adanya liga, para suporter bisa menggalang rapat hingga mempersiapkan penampilan saat liga bergulir.
Baca Juga:Mencekam, Ratusan Orang Tak Dikenal Bersenjata Tajam Serang Rumah Kades
“Biasanya kami rapat mempersiapkan party (kemeriahan), misalnya koreo, baik koreo 2D, 3D, 4D, hingga 2 in 1," katanya kepada Suarasumsel.id belum lama ini.
Ia mengaku aktifitas suporter tanpa adanya kompetisi jelas terasa kaku. Sebagai Ketua Kelompok pun, dia menghentikan aktivitas berkumpul sesama anggota S-MAN.
“Tak ada kompetisi, maka saya tidak beri izin kumpul anggota, karena tidak ada kegiatan yang bisa dilakukan,” terang ia.
Eddy pun sempat menyayangkan kebijakan PSSI yang kembali menunda liga sampai dengan tahun depan karena alasan pandemi Covid 19.
“Saya bingung juga, apa hubungan dengan corona. Kompetisi juga digelar tanpa penonton dan jika pun bisa ditonton akan tetap menjalankan protokol kesehatan,” terang ia.
Baca Juga:Viral Video Hijaber Disawer Uang di Bar, Netizen: Akhir Zaman, Nauzubillah
Ia pun mengkritik kebijakan tersebut dengan menyamakan dengan agenda Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) yang tetap dipaksakan dilaksanakan.
“Inginnya sih demo mirip demonstrasi penolakan Omnibus Law Cipta Kerja, tapi sudahlah. Kami cukup bisa memahami meski sedikit kesal,” pungkasnya.
Hal yang sama juga dialami oleh dua suporter Sriwijaya FC lainnya. Ultas Palembang dan Singa Mania juga menjalan libur panjang ini guna mengistirahatkan diri.
Ketua Ultras Palembang Qusoi, juga menyatakan jika mereka belum memiliki agenda organisasi akibat kompetisi berhenti.
"Tidak ada kegiatan organisasi karena kompetisi berhenti," ucapnya.
Kontributor : Muhammad Moeslim