SuaraSumsel.id - Sebuah potongan video viral di lini masa media sosial. Pasalnya, dalam video tersebut, salah seorang penceramah mengatakan bahwa mencium Al Quran adalah bid'ah atau tidak dicontohkan oleh Rasulullah.
"Kenapa dicium? Untuk apa dicium? Gak ada contoh dari Rasulullah, Gak ada contoh dari sahabat," ujar penceramah yang mengenakan baju berwarna putih tersebut.
Tidak lama berselang, salah satu akun Twitter yang turut menyebarkan potongan video tersebut, @sayidmachmoed juga mengunggah potongan video Ketua Tanfidziyah Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama Jawa Timur, Kyai Haji Marzuqi Mustamar.
Dalam video itu, KH. Marzuqi Mustamar meminta kepada masyarakat agar tidak perlu ambil pusing terkait ada yang mem-bid'ahkan mencium mushaf Al Quran.
Baca Juga:Tertangkap Basah Curi Helm di Parkiran Mal, MIK Jual Rp 180-200 Ribu
"Para jamaah warga NU, ada postingan orang sambil pegang mushaf sambil bilang gak perlu habis baca Al Quran dicium-cium. Gak ada dalilinya, gak ada contoh, Nabi gak pernah melakukan dan sebagainya," ujarnya dalam video berdurasi 2 menit 20 detik tersebut.
Lebih lanjut, KH Marzuqi juga menyampaikan, belum ada mushaf Al Quran semasa Nabi Muhammad SAW berdakwah.
"Mohon, umat jangan dibodohi. Rasul tidak pernah cium mushaf, lha gimana nyium mushaf wong belum ada mushaf (zaman Rasul)," ujarnya lagi.
Ia juga melanjutkan, mushaf Al Quran baru ada di zaman sahabat Abu Bakar Ash-Sidiq. DImana saat itu baru ada satu mushaf, kemudian di zaman sahabat Usman bin Affan, mushaf diperbanyak menjadi 6 mushaf.
Baca Juga:Pelecehan Seksual di Pariaman Meningkat, Pelaku Banyak dari Orang Dekat
"Dari enam mushaf, dikirim ke kota-kota, Mesir, Mekkah, Madinah, Basra, Syam. Dari sanalah kemudian umat Islam menyalin hingga sampai ke Indonesia. Jadi, Nabi tidak mencium mushaf bukan karena membid'ahkan. Tapi memang karena di zaman Beliau belum ada mushaf.
Ia juga memberikan tanggapan menohok terhadap penceramah tersebut, menurutnya, banyak hal yang ada di Al Quran masa kini yang tidak ada id zaman Nabi Muhammad.
"Kalo perkara tidak dicontohkan Nabi, ente baca Quran digital, ente pake Quran cetakan, ente pake Quran terjemahan, ente baca Quran ada titiknya dan harokatnya itu juga gak dicontohkan kanjeng Nabi. Nggak masuk akal. Paham nggih?" ujarnya kepada para jamaah.